PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) sudah menghabiskan dana Rp 1,2 triliun untuk mengangkat tiga ajungan minyak yang hampir tenggelam di lapangan Lima yang berada di lepas pantai Laut Jawa.
"Dari total dana yang ada, sebagian dananya Pertamina EP dan juga dari kami," ujar Excecutive VP/GM PHE ONWJ Jonly Sinulingga ketika ditemui dalam acara Workshop Media Pertamina ttg Update Pelaksanaan Deck Raising LIMA Platform PHE ONWJ dan Pro Conts pembangunan Pelabuhan Cilamaya terhadap produksi migas offshore Jawa Barat di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Pengangkatan anjungan tersebut sangat mendesak. Pasalnya jika tidak dilakukan, anjungan akan makin tenggelam karena terjadi penurunan dasar laut hingga 15 cm per tahun.
"Kami sudah melakukan pengangkatan hingga mencapai ketinggian 4 meter. Kalau turunnya 1,5 meter per 10 tahun. Maka anjungan ini hanya bisa bertahan sampai 30 tahun lagi agar diangkat kembali. Namun kegiatan ngebor minyak masih sangat efektif untuk dilakukan," jelas Jonly.
VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, proyek yang dikerjakan PHE ONWJ sangatlah vital. Bayangkan saja PHE ONWJ sudah menyuplai gas ke Tanjung Priuk hingga sebesar 140 miliar british thermal unit per hari (bbtud) jika pasokan itu terhenti maka hampi sepertiga wilayah Jakarta bisa mati total.
"Proyek ini sangatlah penting sekali, karena dia memasok ke Tanjung Priok, pabrik pupuk kujang dan kilang balongan yang akan memproduksi BBM," terang dia. (Dis/Ndw)
"Dari total dana yang ada, sebagian dananya Pertamina EP dan juga dari kami," ujar Excecutive VP/GM PHE ONWJ Jonly Sinulingga ketika ditemui dalam acara Workshop Media Pertamina ttg Update Pelaksanaan Deck Raising LIMA Platform PHE ONWJ dan Pro Conts pembangunan Pelabuhan Cilamaya terhadap produksi migas offshore Jawa Barat di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Pengangkatan anjungan tersebut sangat mendesak. Pasalnya jika tidak dilakukan, anjungan akan makin tenggelam karena terjadi penurunan dasar laut hingga 15 cm per tahun.
"Kami sudah melakukan pengangkatan hingga mencapai ketinggian 4 meter. Kalau turunnya 1,5 meter per 10 tahun. Maka anjungan ini hanya bisa bertahan sampai 30 tahun lagi agar diangkat kembali. Namun kegiatan ngebor minyak masih sangat efektif untuk dilakukan," jelas Jonly.
VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, proyek yang dikerjakan PHE ONWJ sangatlah vital. Bayangkan saja PHE ONWJ sudah menyuplai gas ke Tanjung Priuk hingga sebesar 140 miliar british thermal unit per hari (bbtud) jika pasokan itu terhenti maka hampi sepertiga wilayah Jakarta bisa mati total.
"Proyek ini sangatlah penting sekali, karena dia memasok ke Tanjung Priok, pabrik pupuk kujang dan kilang balongan yang akan memproduksi BBM," terang dia. (Dis/Ndw)