Harga Ayam Cuma Rp 12 Ribu per Ekor, Kok Dijual Rp 40 Ribu?

"Bayangkan harga ayam di peternak Rp 12 ribu, masa di pasar Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu," kata Sekjen Gopan, Ruri Sarasono.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Sep 2013, 09:50 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2013, 09:50 WIB
daging-ayam-130926a.jpg
Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) mencatat harga ayam pada tingkat peternak hanya Rp 12 ribu per ekor, tetapi kini di pasaran harganya telah mencapai kisaran Rp 40 ribu. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Sekjen Gopan, Ruri Sarasono menuturkan kenaikan harga ayam potong belakangan ini disinyalir terjadi karena adanya kesalahan pada tata niaga ayam.

"Sekarang harga ayam di pasar tinggi, Rp 35 ribu- Rp 40 ribu. Tapi peternak itu harga ayam hidupRp 12 ribu per ekor. Kemarin sekitar Rp 14 ribu-15 ribu terus turun sekarang jadi Rp 12 ribu per ekor. jadi memang ada masalah di tata niaga. Pasti di tata niaga, bayangkan di peternak Rp 12 ribu, masa di pasar Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu," ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Kamis (26/9/2013).

Untuk dapat menstabilkan harga, Ruri berpendapat, tidak hanya dapat dilakukan dengan menambah pasokan, tetai juga melakukan pengawasan langsung pada tata niaga ayam.

"Seperti sapilah, digelontorkan banyak juga harga tidak turun-turun. Sejak dari peternak harusnya diikuti karena ada broker yang mengambil ayam, mereka bawa ke mana lagi," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Pembibitan Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Abubakar mengatakan kenaikan ini juga berkaitan dengan naiknya harga pakan ternak. "Harga pakan naik, ini juga naik," katanya.

Untuk itu dia mengaku akan segera bertemu dengan para peternak dan juga pembibit untuk membicarakan soal kenaikan harga ini.

"Peternak sudah bertemu tapi belum membicarakan harga, saya akan menggajak pembibit diskusilah kenapa setiap tahun terjadi gejolak. Setelah hari raya naik lagi. Ini dinamika kenaikan," tandasnya. (Dny/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya