Pengusaha Sepatu Pilih Hengkang dari Jakarta Usai UMP Naik

Penetapan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014 akan sangat mempengaruhi industri sepatu dalam negeri, terutama yang bergerak skala IKM.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Nov 2013, 17:35 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2013, 17:35 WIB
pengusaha-sepatu-131104b.jpg
Penetapan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014 akan sangat mempengaruhi industri sepatu dalam negeri, terutama yang bergerak dalam skala kecil dan menengah (IKM).

"Dengan kenaikan UMP ini secara langsung atau tidak akan menjadi masalah besar bagi kita," ujar Ketua Pengembangan Usaha Dalam Negeri Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Marga Singgih di Jakarta, Senin (4/11/2013).

Dia menuturkan, kondisi industri sepatu  akan kian berat sebab penetapan UMP diprediksi ikut melambungkan harga bahan baku kulit yang mereka pakai. Meski diakui, kondisi ini tidak berlaku bagi industri yang memakai bahan baku biasa.

Kondisi ini pula, Marga menambahkan, yang membuat beberapa industri sepatu yang awalnya berlokasi di wilayah DKI Jakarta memilih untuk hengkang pada tahun ini.

Mereka mulai mencari wilayah dengan besaran UMP yang lebih rendah dari UMP di ibukota. Namun dia enggan menyebutkan secara detail berapa jumlah industri yang memutuskan pindah.

"Ada pabrik yg udah memindahkan pabriknya ke Bogor, Jawa Tengah, Jawa Barat, ke daerah-daerah yang upahnya lebih rendah dari Jakarta. Tapi jumlahnya belum pasti, karena tidak semua produsen sepatu anggota APRISINDO," tandas dia. (Dny/Nur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya