Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui pemerintah masih menjalankan perundingan terkait pengambilalihan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dari Jepang.
Deputi Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN, Dwijanti Tjahjaningsih mengatakan, saat ini pemerintah sedang berunding dalam mengakuisisi Inalum dari Jepang. Perundingan dilakukan agar pihak Jepang tidak mau menjalankan langkah arbitrase.
"Saat ini sedang negosiasi di Singapura. Kalau berhasil perundingannya baru dilakukan penataan ulang semua jajaran yang ada di Inalum," ujar Dwijanti ketika ditemui di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Menurut Dwiyanti, saat ini angka besaran penjualan PT Inalum sedang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Setelah ada hasil laporan audit dari KAP, maka akan ada angka yang dihasilkan.
"Kita tunggu hasil audit yang dilakukan KAP, kalau sudah dilakukan audit maka bisa terlihat angka yang dihasilkan, tentunya kita menginginkan besaran angka yang kita inginkan," tegas Dwiyanti.
Dwiiyanti menjelaskan, setelah ada hasil yang didapatkan dalam perundingan, maka Kementerian BUMN akan memilih direksi-direksi yang baru untuk menduduki jabatan di Inalum.
"Kami sudah menjalankan fit and proper test untuk direksi baru Inalum, kita tunggu sajalah hasil perundingan yang ada di Singapura, intinya kami mau mendapatkan keputusan yang terbaik," jelasnya. (Dis/Ahm)
Deputi Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN, Dwijanti Tjahjaningsih mengatakan, saat ini pemerintah sedang berunding dalam mengakuisisi Inalum dari Jepang. Perundingan dilakukan agar pihak Jepang tidak mau menjalankan langkah arbitrase.
"Saat ini sedang negosiasi di Singapura. Kalau berhasil perundingannya baru dilakukan penataan ulang semua jajaran yang ada di Inalum," ujar Dwijanti ketika ditemui di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Menurut Dwiyanti, saat ini angka besaran penjualan PT Inalum sedang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Setelah ada hasil laporan audit dari KAP, maka akan ada angka yang dihasilkan.
"Kita tunggu hasil audit yang dilakukan KAP, kalau sudah dilakukan audit maka bisa terlihat angka yang dihasilkan, tentunya kita menginginkan besaran angka yang kita inginkan," tegas Dwiyanti.
Dwiiyanti menjelaskan, setelah ada hasil yang didapatkan dalam perundingan, maka Kementerian BUMN akan memilih direksi-direksi yang baru untuk menduduki jabatan di Inalum.
"Kami sudah menjalankan fit and proper test untuk direksi baru Inalum, kita tunggu sajalah hasil perundingan yang ada di Singapura, intinya kami mau mendapatkan keputusan yang terbaik," jelasnya. (Dis/Ahm)