Liputan6.com, Jakarta - Setiap kali Idul Fitri tiba, umat Islam di berbagai penjuru dunia saling mengucapkan selamat satu sama lain. Namun, di Indonesia, terdapat dua ungkapan yang sering digunakan, yakni "Taqabbalallahu minna wa minkum" dan "Minalaidin wal faidzin".
Sebagian orang bertanya-tanya, manakah yang lebih sesuai dengan tuntunan Islam? Apakah ada keutamaan khusus dalam memilih salah satunya?
Advertisement
Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan terkait hal ini dalam salah satu ceramahnya. Ia menjelaskan bahwa "Taqabbalallahu minna wa minkum" merupakan ungkapan yang memiliki dasar dalam ajaran Islam.
Advertisement
"Ucapan ini dalam bahasa Arab berarti 'Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian.' Kalimat ini diajarkan oleh para ulama dan sering digunakan dalam perayaan Idul Fitri," jelas UAH seperti dikutip dari kanal YouTube @IslamAlMubarok.
Menurut UAH, setelah menyelesaikan ibadah puasa, umat Islam dianjurkan untuk berdoa agar amal ibadahnya diterima oleh Allah. Salah satu doa yang diajarkan oleh ulama adalah "Taqabbalallahu minna wa minkum".
Ucapan ini sangat singkat, tetapi memiliki makna yang mendalam. Doa ini mengandung harapan agar seluruh amal kebaikan yang telah dilakukan selama Ramadhan diterima oleh Allah.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Ungkapan "Minal Aidin wal Faidzin"
Sementara itu, ungkapan "Minal aidin wal faizin" lebih dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. UAH menjelaskan bahwa kalimat ini muncul belakangan dan banyak digunakan di Nusantara.
"Kalimat ini bukan berasal dari ajaran langsung para ulama terdahulu. 'Minal aidin' berarti 'Semoga kita termasuk orang yang kembali kepada fitrah,' sedangkan 'wal faizin' bermakna 'dan menjadi orang-orang yang beruntung,'" jelas UAH.
Menurutnya, kalimat ini merupakan hasil otak-atik bahasa yang berkembang di masyarakat. Meskipun tidak memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam, maknanya tetap baik dan tidak menjadi masalah jika digunakan.
UAH menegaskan bahwa siapa pun boleh menggunakan "Minal aidin wal faizin", tetapi jika ingin memilih ungkapan yang lebih dekat dengan sunnah, maka "Taqabbalallahu minna wa minkum" lebih dianjurkan.
Dengan kata lain, penggunaan kedua ucapan ini bersifat fleksibel. Tidak ada larangan untuk menggunakan "Minal aidin wal faizin", tetapi bagi yang ingin meneladani tradisi para ulama terdahulu, "Taqabbalallahu minna wa minkum" lebih sesuai.
Di Indonesia, ungkapan "Minal aidin wal faizin" sering disandingkan dengan permohonan maaf, seperti dalam kalimat "Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin".
Tradisi ini berkembang di masyarakat sebagai bentuk saling memaafkan di hari yang fitri. UAH tidak mempermasalahkan hal ini selama tidak dianggap sebagai ketentuan syariat yang harus diikuti.
Menurutnya, inti dari Idul Fitri bukan terletak pada ucapan yang digunakan, tetapi pada makna kembali kepada fitrah dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan.
Salah satu bentuk ketakwaan adalah dengan saling mendoakan. Oleh karena itu, ucapan "Taqabbalallahu minna wa minkum" menjadi relevan karena berisi doa agar amal ibadah diterima.
Advertisement
Perbanyak Doa dan Syukur
Idul Fitri seharusnya dijadikan momen untuk memperbanyak doa dan rasa syukur, bukan hanya sekadar perayaan formal dengan kata-kata indah.
Bagi yang ingin tetap menggunakan "Minal aidin wal faizin", UAH menegaskan bahwa hal itu tidak menjadi masalah selama tidak menganggapnya sebagai ucapan utama yang diajarkan dalam Islam.
Namun, jika ingin mengamalkan sunnah dan mengikuti kebiasaan para ulama terdahulu, maka "Taqabbalallahu minna wa minkum" adalah pilihan terbaik.
Pada akhirnya, Idul Fitri adalah tentang kembali kepada kesucian dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Saling mendoakan dengan tulus lebih utama daripada sekadar mengikuti kebiasaan tanpa memahami maknanya.
UAH mengajak umat Islam untuk lebih memahami nilai-nilai dalam setiap amalan yang dilakukan, termasuk dalam mengucapkan selamat saat Idul Fitri.
Sebagai penutup, UAH mengingatkan bahwa doa yang tulus lebih berharga daripada sekadar ungkapan tanpa makna. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin mengamalkan sunnah, cukup dengan mengucapkan "Taqabbalallahu minna wa minkum" sebagai doa dan harapan di hari yang fitri.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
