Pekan ini, Singapore Airlines (SQ) akan menghentikan layanan penerbangan non-stop dengan rute terpanjang di dunia dari Singapura ke New York.
Meski menjadi icon utamanya, maskapai tersebut terpaksa menutup semua kelas bisnisnya ke New York karena tak sanggup bertahan menghadapi tingginya harga minyak dunia saat ini.
Seperti dikutip dari CNBC, Jumat (22/11/2013), maskapai itu akan menggantikan semua kelas bisnisnya dengan perjalanan premium ke tujuan yang sama.
Pembatalan rute langsung Singapura-New York, Amerika Serikat (AS) tersebut yang terbang dari bandara Changi ke New York dalam 18,5 jam membuat para penumbang bisnis kecewa. Pasalnya, tanpa penerbangan tersebut, para pebisnis harus menambah enam jam perjalanannya.
Tak heran, para pengusaha sebelumnya rela membayar US$ 8.800 atau setara Rp 103 juta untuk menikmati rute penerbangan terpanjang di dunia itu.
"Sangat mengecewakan, penerbangan langsung ke AS tak lagi tersedia. Saya merasa sangat nyaman setiap kali berada di atasnya. Waktu penerbangan langsung itu merupakan yang terbaik bagi para pelancong bisnis," ungkap warga Singapura Sheena Mahtani yang beberapa kali dalam setahun, terbang ke New York untuk bekerja.
Sementara itu, penerbangan SQ via Frankfurt tampaknya akan menjadi satu-satunya penerbangan yang bisa diandalkan dari Singapura ke New York. Meski begitu, lama penerbangan bisa mencapai lebih dari 24 jam. (Sis/Ahm)
Advertisement