Cuaca Buruk Bikin Harga Ikan Meroket di Palu

Kurun dua pekan terakhir, harga jual ikan di Palu, Sulawesi Tengah mengalami kenaikan.

oleh Nurmayanti diperbarui 22 Jan 2014, 18:12 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2014, 18:12 WIB
harga-ikan-palu-140122c.jpg
Kurun dua pekan terakhir, harga jual ikan di Palu, Sulawesi Tengah mengalami kenaikan. Tidak tanggung-tanggung, harganya naik sampai tiga kali lipat dari harga sebelumnya. Kondisi ini membuat beberapa warga di daerah tersebut lebih memilih membeli telur, tahu, dan tempe.

 “Dari pada tidak ada lauk, terpaksa saya membeli telur, tahu, dan tempe untuk makan sehari-hari bersama keluarga di rumah,” terang Ismiyanti kepada Liputan6.com, ditemui usai berbelanja di Pasar Masomba, Palu, Rabu (22/1/2014).

 Menurut dia, jika sebelumnya harga ikan Katombo, Cakalang, dan Bandeng dibelinya dengan harga Rp 15 ribu per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp 60 ribu per kg.

“Harganya itu pun tergantung besar dan kecil ukuran ikan, jika ukuran besar pasti harganya lebih lagi, namun jika ukurannya kecil ya sebaliknya,” ungkap dia.

 Ibu satu orang anak warga Jalan Tanjung Satu, Kecamatan Palu Selatan itu, berharap ke depan harga ikan dijual di pasaran bisa normal seperti hari-hari sebelumnya. Ini agar dirinya dan keluarga bisa kembali mengkonsumsi ikan. “Semoga saja besok atau minggu depan harga ikan normal kembali,” tandas dia.

Kenaikan harga jual ikan yang sangat tinggi ini dibenarkan beberapa pedagang ikan yang sehari-hari berjualan di Pasar Masomba. Menurut mereka harga ikan naik di pengecer di karenakan stok ikan di pengecer yang ada di sejumlah pasar berkurang.

“Berkurangnya, karena pengepul dari Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong yang mendistribusikan ikan sedikit. Itu, tidak lain karena nelayan yang ada di dua kabupaten tersebut enggan melaut akibat cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang tinggi,” jelas Ibrahim salah satu pedagang ikan Pasar Masomba ditemui di sela aktivitasnya.

Senada dengan itu, Aco pedagang ikan di Pasar Masomba lainnya, mengaku kenaikan harga ikan yang dijual di pasaran memang naik. Dan kenaikannya itu, dibenarkan naik sampai tiga kali lipat.

“Bagaimana kami tidak menaikkan harganya, sementara kami beli dari pengepul juga mahal. Jadi mau tidak mau harus dijual mahal juga, kalau dijual murah pasti kami rugi. Yang pasti naik harga ikan ini, membuat omzet kami berkurang,” sebut dia

Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palu, menyebutkan sepanjang Januari sampai Februari mendatang masih akan terjadi cuaca buruk di Palu, umumnya Sulawesi Tengah, dengan hujan disertai angin kencang, dan gelombang yang tinggi mencapai empat sampai tiga meter.

Sehingga, melihat itu BMKG mengimbau kepada nelayan yang ada di seluruh Sulawesi Tengah waspada untuk melaut, bahkan jika cuaca terdata makin parah, diharap nelayan istirahat dulu untuk melaut.

 Ini membuktikan, jika cuaca telah dilaporkan demikian bisa berimbas dengan harga jual ikan masih akan naik, dan belum bisa diketahui kapan akan turun harga jualnya di sejumlah pasar yang ada di Palu. (Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya