Liputan6.com, Turin - Balas dendam. Hanya kata itu yang tepat untuk menggambarkan pertarungan antara Juventus kontra Olympiakos di Stadion Juventus, Turin pada babak penyisihan Grup A Liga Champions, Rabu (5/11/2014) dini hari WIB.
Pada pertemuan pertama, Si Nyonya Tua harus bertekuk lutut dari Olympiakos. Gol tunggal Pajtim Kasami membuat Juventus harus gigit jari di Praha, Yunani, 23 Oktober lalu.
Tak mau kembali menelan kekalahan kedua dari Kokkinoi (julukan Olympiakos), tim asuhan Massimiliano Allegri pun berniat meraih kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Untungnya, ambisi Si Nyonya Tua tertolong dengan catatan sejarah pertemuan kedua kesebelasan. Ya, Olympiakos selalu kesulitan jika menghadapi Juventus di Turin.
Sejarah mencatat, Kokkinoi selalu menelan kekalahan besar ketika menghadapi Juventus di Turin. Olympiakos pernah kalah 0-7 pada 11 Desember 2003 dan 0-4 pada 14 Agustus 2002.
"Besok adalah pertandingan yang penting dan menentukan. Kami perlu mendapatkan poin sebanyak mungkin untuk bisa melanjutkan ke babak berikutnya," ucap Allegri dikutip dari Sportal.
Meski sangat berambisi menjaga poin di Turin, mantan pelatih AC Milan itu meminta Carlos Tevez dan kawan-kawan bermain tenang sekaligus mengontrol emosi.
"Olympiakos memiliki pemain berkualitas dan kami harus bermain dengan tenang untuk mencoba membatasi ruang gerak mereka. Kami harus menjaga kepala agar tetap dalam kondisi dingin dan menampilkan kinerja terbaik," tuntas sang ahli formasi berkebangsaan Italia tersebut.
Sementara itu, pelatih Τhrylos (sebutan lain Olympiakos), Michel ingin menyudahi rekor buruk tim asal Yunani tersebut saat bermain di kandang Juventus.
Ahli racik formasi berkebangsaan Spanyol itu menyadari kalau Si Nyonya Tua merupakan lawan yang sulit. Namun demikian, Michel optimistis Olympiakos bakal membawa pulang tiga angka ke Praha.
"Juventus merupakan perpaduan dari pemain berpengalaman dan talenta muda. Mereka merupakan salah satu tim besar di Eropa. Hanya, kami tidak akan membiarkan mereka leluasa bermain dan pulang dengan membawa angka," tegas pria berusia 51 tahun tersebut.
Untuk mewujudkan ambisinya itu, Michel akan menurunkan sang kapten, Giannis Maniatis sejak menit pertama. Afellay dan Konstantinos Mitroglou bisa menjadi andalan di lini depan.
So, siapa yang akan memenangkan pertandingan di Turin? Kita saksikan saja pertandingannya dini hari nanti.
Baca Juga: