Liputan6.com, Kairo - Sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat bentrokan antara suporter dan polisi di Kairo, Mesir. Insiden mematikan ini terjadi sebelum laga antara Zamalek dengan ENPPI di Liga Primer Mesir, Minggu (8/2/2015) kemarin waktu setempat.
Sebagian besar korban adalah mereka yang terhimpit dan kehabisan udara setelah polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan masa yang memaksa masuk ke dalam stadion.
"Suporter Zamalek dalam jumlah sangat banyak datang ke Air Defense Stadium untuk menyaksikan pertandingan. Mereka mencoba menerobos masuk stadion secara paksa, yang membuat pasukan keamanan mencoba menghadang mereka melakukan aksi penyerangan lebih jauh lagi," demikian keterangan kementrian dalam negeri seperti dilansir Daily Mail.
Pihak keamanan diminta segera menangkap pemimpin kelompok suporter Zamalek, yang dikenal dengan nama Ultras White Knights.
Kerusuhan terkait sepak bola yang memakan banyak korban jiwa juga terjadi di Mesir pada 2011. Ketika itu jumlah korban jiwa mencapai 74 orang. Atas kejadian ini otoritas sepak bola Mesir langsung menyatakan penghentian kompetisi liga.
Advertisement
Baca Juga
Ronaldo Amuk Wartawan Usai Madrid Kalah