Liputan6.com, Turin - Pelatih Italia, Antonio Conte, mendapat ancaman serius terkait cederanya gelandang Claudio Marchisio. Tidak tanggung-tanggung, Conte diancam akan dibunuh.
Terkait ancaman ini, federasi sepak bola Italia (FIGC) memberi dukungan sepenuhnya kepada Conte. Presiden FIGC, Carlo Tavecchio, turut buka suara terkait masalah ini.
"Saya melihat Conte bergetar pagi ini. Setelah kontroversi kemarin, ia menerima ancaman kematian di internet," ungkap Tavecchio seperti dilansir Dailymail (29/3).
"Saya sudah kenal Conte sejak lama dan ia tidak tenang. Setelah apa yang terjadi di sosial media, ia sangat merasa disalahkan yang sebenarnya itu bukan salahnya. FIGC tetap mendukungnya."
Advertisement
Eks pelatih Juventus itu dituduh bertanggung jawab terhadap metode latihan yang diberikan pada Marchisio. Pasalnya Marchisio menderita cedera otot lutut dan harus absen selama enam hingga delapan bulan ke depan usai berlatih bersama Timnas Italia.
Marchisio juga tidak dapat diturunkan saat Italia ditahan imbang Bulgaria 2-2 di kualifikasi Piala Eropa, 29 Maret 2015.
"Itu adalah hal yang menyakitkan, yang saya minta adalah saya hanya ingin kerja dengan damai," jelas Conte seperti dilansir Goal (29/3).
"Saya hanya ingin bekerja dan melakukan yang terbaik demi hasil yang saya inginkan. Saya tidak ingin membicarakan mengenai ancaman itu, lebih baik saya diam."
Musim 2014/2015 kehadiran Marchisio memang cukup vital bagi Juve. Ia sukses memegang peranan penting di lini tengah Bianconeri dan turut menyumbangkan dua gol di ajang Serie A musim ini.
Baca Juga:
Pelatih Ini Jadi Kandidat Baru Pengganti Inzaghi
Maldini: Saya Hampir Hijrah ke Chelsea, Tapi...
Rooney Siap Bimbing Pemain Muda Inggris