Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar bagus bagi pecinta olahraga otomotif di Indonesia. Kementerian Pariwisata baru saja membuat perjanjian dengan Dorna SL selaku penyelenggara balapan motor bergengsi MotoGP terkait peluang menjadi tuan rumah.
Hal tersebut membuat Indonesia masuk perhitungan dalam memperebutkan satu tempat untuk menjadi tuan rumah pada ajang MotoGP tahun 2017. Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengungkapkan, terdapat slot kosong dalam 20 seri MotoGP yang berlangsung pada tahun 2017.
"Ada slot yang masih kosong dalam 20 seri MotoGP tahun 2017. Tapi, Thailand sudah konfirmasi (mengajukan diri sebagai tuan rumah). MoU (dengan Dorna) akan ditentukan tiga bulan ke depan untuk menyelenggarakan ini di Indonesia," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (20/5/15) malam.Â
Advertisement
Indonesia tak sendirian sebagai negara yang ingin menjadi tuan rumah MotoGP 2017. Pesaing terkuat Sirkuit Sentul tak main-main. Ada Sirkuit Buriram di Thailand yang sebelumnya telah sukses menyelenggarakan ajang World Superbike (WSBK) tahun ini.
Hingga MotoGP musim ini, balapan terdiri dari 18 seri meliputi seri Asia, Australia, Eropa, dan Amerika. Namun, Dorna berencana mengadakan 20 balapan atau full series dua tahun mendatang usai bergabungnya Sirkuit Red Bull Ring, Austria sebagai tuan rumah ke-19 musim 2016.
Sependapat dengan sang menteri, CEO Dorna SL, Carmelo Ezpeleta yang ikut hadir menjumpai awak media menambahkan, kalau masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Indonesia. Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat harus melengkapi fasilitasnya terlebih dahulu bila benar-benar ingin menjadi tuan rumah MotoGP 2017.Â
"Kami sangat bangga menawarkan sejumlah negara untuk menjadi tuan rumah. Tapi, ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi terkait fasilitas," kata Ezpeleta kepada wartawan.
"Kami akan membuat perjanjian sampai 2021 (dengan Indonesia), tapi masih banyak pekerjaan rumah untuk mewujudkan MotoGP. Ini tak hanya penting bagi Indonesia tapi juga untuk pembalap dan manufaktur-manufakturnya (pabrikan motor)," papar Ezpeleta.Â
Baca juga:Â
"MU Tak Layak Berpesta Musim Ini"
Bukan John Terry Atau Kompany, Inilah Bek Terbaik Liga Inggris