Menpora Apresiasi Singapura Penjarakan Mafia Bola Indonesia

Menpora berharap aparat di Indonesia bisa belajar dari langkah yang diambil Singapura terkait match fixing.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Jul 2015, 20:26 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2015, 20:26 WIB
Curhatan Menpora Imam Nahrawi di Markas Liputan6.com
Imam Nahrawi menegaskan akan mengikuti Presiden Jokowi dalam soal blusukan. Menurutnya dengan blusukan, ia dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki lembaganya, Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Eks wasit Indonesia bernama Nasuruddin akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama 30 bulan oleh Biro Investigasi Praktik Korupsi Singapura (CPIB) pada Selasa (21/7) siang tadi waktu Singapura. ‎Nasiruddin tertangkap usai diketahui terlibat dalam kasus pengaturan skor di pertandingan pembuka Grup B antara Timor Leste vs Malaysia, 30 Mei lalu‎.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi turut buka suara atas sanksi yang diberikan oleh Nasiruddin. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengapresiasi tindakan aparat hukum Singapura, karena cepat mengambil keputusan hukum.

"Saya apresiasi aparat di Singapura yang mengambil langkah tegas dan cepat untuk menindak. Ini tentu jadi pelajaran penting bagi pesepakbolaan tak hanya di Singapura, tapi juga di Indonesia," kata Imam di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, (22/7/2015).

Menurut Imam, praktek pengaturan skor merupakan tindakan yang harus ditangani dengan serius. Tidak hanya di Singapura, bahkan di Indonesia kasus dugaan pengaturan skor telah ditangani dengan serius oleh pihak kepolisian.

Lanjut ke halaman berikutnya>>>

 

2

"Bagaimana kita mengambil satu semangat kalau misalnya di Indonesia ada indikasi seperti ini. Harus juga harus diambil langkah tegas, tak ada salahnya dilakukan secara cepat. Beberapa orang sudah dilaporkan ke Bareskrim, ini menunjukkan memang Indikasi-indikasi itu mulai muncul," ujarnya.

Ia pun tak menampik maraknya praktik mafia sepak bola di Indonesia dalam setiap event penyelenggaraan sepak bola di Indonesia. "Ya kalau  tak ada mafia tak ada sepakbola gajah," ujar Imam.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Nasiruddin memberikan 15 ribu dolar Singapura atau lebih dari Rp 146 juta kepada direktur teknis Timor Leste, Orlando Marques Henriques Mendes. Pengaturan skor tersebut membuat Timor Leste harus mengalah pada pertandingan melawan Malaysia, dan hal tersebut menurut CPIB terbukti telah melanggar Undang-Undang Pencegahan Korupsi.‎ (Luq/Win)

Baca juga:

Bukan Pertama Kali Nasiruddin Atur Skor SEA Games

Inikah Sebab Wasit Indonesia Rentan Terserang Virus Match Fixing?

2 Pebalap Superbike Tewas Mengenaskan di Laguna Seca

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya