Perez vs Ramsey: Bukan Sekadar Pelengkap Tim

Tapi bukan berarti, kedua pemain tidak memiliki kontribusi.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 29 Agu 2015, 17:56 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2015, 17:56 WIB
Liverpool Taklukan Newcastle United
Penyerang Newcastle, Ayoze Perez (kiri) berusaha melewati pemain liverpool Lucas Leiva saat Laga Liga Premier Inggris di Anfield Stadium, Inggris, Senin (13/5/2015). Liverpool menang 2-0 atas Newcastle United. (Reuters/Andrew Yates)

Liputan6.com, Newcastle - Ayoze Perez sejauh ini memang belum menemukan permainan yang pas untuk Newcastle United. Dalam 3 pertandingan yang telah dilakoni, Ayoze masih sekadar menjadi pelengkap tim. Tapi bukan berarti, dia tidak memiliki kontribusi.

Buktinya pemain asal Meksiko ini dua kali membuat peluang berbahaya di kancah Premier League. Meski jumlah operannya masih rata-rata air, pemain 23 tahun itu tetap bisa membuka ruang di jantung pertahanan lawan. Jelas, seharusnya ini menjadi perhatian sendiri bagi Arsenal yang menjadi rintangan selanjutnya The Magpies, Sabtu 29 Agustus 2015.

Tugas Ayoze di pertandingan ini terhitung berat; memperbaiki rapor head-to-head timnya atas Arsenal. Pasalnya, Si Gudang Peluru sangat kuat dengan rekor pertemuan. Dalam enam pertandingan terakhir, The Gunners mampu memetik enam kemenangan. Dalam 10 tahun terakhir, Arsenal baru tiga kali absen membobol gawang Newcastle ketika bersua di St James Park, pada Desember 2005, April 2007, dan Agustus 2011.

Dengan formasi 4-3-2-1 garapan pelatih Steve McLaren, Ayoze bakal menempati winger kiri. Dia bakal berdiri segaris dengan Georginio Wijnaldum dan mantan pemain buangan Manchester United, Gabriel Obertan. Ketiganya berada di belakang satu striker Aleksandar Mitrovic.

Aaron Ramsey

Di kubu tim tamu, Aaron Ramsey tentu tidak ingin sekadar penghias tim. Sejak kedatangan Mesut Ozil dan Alexis Sanchez, nama pemain asal Wales ini sedikit-sedikit mulai menghilang. Padahal, peran Ramsey tidak bisa dikesampingkan. Ia termasuk pemain fleksibel.

Pemain muda ini bisa ditempatkan sebagai sayap kanan ataupun gelandang bertahan dalam pola formasi 4-3-2-1. Kemampuan memegang bola yang lama ditambah kemampuan passing yang akurat jelas membuat pemain 25 tahun ini bisa menjadi motor penggerak serangan bersama Ozil dan Alexis.

Musim lalu, Ramsey memang sempat mengeluh lantaran posisinya digeser ke sayap konsekuensi dari keputusan Wenger yang menempatkan Cazorla bermain lebih ke belakang.

Ramsey pun juga harus berebut tempat dengan Francis Coquelin yang berperan sebagai gelandang jangkar. Suka atau tidak, Ramsey harus menyesuaikan diri di sektor sayap."Sangat sulit bermain di posisi ini. Itulah alsan kenapa saya tidak bisa menikmati permainan," kata Ramsey beberapa waktu lalu. (Rjp/Vid)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya