Soal Wasit, Pelatih Mitra Kukar Enggan Ikuti Langkah Bonek FC

Menurut Jafri Sastra, wasit juga seorang manusia yang tidak terlepas dari dosa.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 28 Sep 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 18:30 WIB
Syamsul Chaeruddin
Syamsul Chaeruddin dkk. kecewa berat gagal lolos ke semifinal Piala Presiden 2015. Skor kemenangan 2-1 atas Mitra Kukar pada Sabtu (26/9/2015) tak menolong karena mereka kalah agregat dari lawan. (Bola.com/Ahmad Latando)

Liputan6.com, Jakarta - Minggu (27/9/2015), pecinta sepak bola Tanah Air yang menyaksikkan Piala Presiden dibuat terkejut dengan aksi walk out (WO) Bonek FC saat menghadapi Sriwijaya FC di  Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Padahal di pertandingan leg kedua babak perempat final Piala Presiden 2015 itu, Bonek FC sudah unggul agregat 2-0 dari tuan rumah Sriwijaya FC.

Pertandingan itu mulai terhenti sejak menit ke-11. Berawal dari sepakan Rizky Dwi yang menyentuh badan bek Bonek FC, Faturohman. Wasit Jerry Elly menganggap hal itu sebagai pelanggaran karena Farturohman menyentuh bola dengan tangan. Jerry Elly pun menunjuk titik putih.

Bonek FC pun protes keras. Tapi, hal itu tidak dipedulikan sang pengadil lapangan. Kesal, semua pemain tim besutan Ibnu Grahan itu memutuskan untuk masuk ke ruang ganti pada menit ke-18.

CEO Bonek FC, Gede Widiade sebenarnya ingin melanjutkan pertandingan jika wasit diganti. Namun, pengawas pertandingan tidak mengabulkan hal tersebut. Bonek FC pun memutuskan untuk WO dan dinyatakan kalah agregat 1-3.

Tidak mau seperti Bonek FC, pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra memilih untuk menghargai semua keputusan yang dikeluarkan wasit. Jafri memilih untuk lebih menghormati semua putusan wasit. Padahal, saat berhadapan dengan tuan rumah PSM di leg kedua perempat final, Sabtu lalu, Mitra Kukar juga sempat dirugikan beberapa keputusan wasit.

"Soal wasit? Selama di Piala Presiden, saya tidak mau mengeluh soal performa wasit. Sejak melatih SSB (Sekolah Sepak Bola), saya tidak mau mengomentari wasit," ucap Jafri saat dihubungi Liputan6.com, Senin (28/9/2015).

"Saya selalu mempercayakan jalannya pertandingan kepada wasit. Kalau diperhatikan wasit memang sering membuat kesalahan yang mengundang kontroversi. Tapi ingat, mereka juga seorang manusia. Jadi kalau saya lebih memilih menerima keputusan wasit dan menghargainya," mantan pelatih Semen Padang itu menegaskan.

Mitra Kukar merupakan tim yang lolos ke babak semifinal Piala Presiden. Klub berjuluk Naga Mekes itu lolos dari babak delapan besar itu menyingkirkan PSM Makassar dengan skor agregat 2-2. Mitra Kukar lolos berkat keunggulan gol tandang.

Selain Mitra Kukar, tiga tim lain yang berada di babak semifinal Piala Presiden adalah Persib Bandung, Arema Cronus dan Sriwijaya FC. Drawing semifinal Piala Presiden akan berlangsung di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Baca juga:

Bonek FC Kalah WO, Promotor Piala Presiden Marah Besar

Terungkap! Alasan Bonek FC Curigai Wasit Kontroversial Jerry Elly

Wawancara Van Gaal: Seharusnya MU di Posisi Ke-13

Kangen Rooney, Ronaldo Mudik ke MU?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya