Liputan6.com, Nyon - Kantor pusat Federasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) tetap ramah kepada tamunya, meski baru saja Michel Platini, sang presiden, dijatuhkan sanksi oleh Komite Etik FIFA.
Platini beserta Presiden FIFA Sepp Blatter dan Sekjennya Jerome Valcke disanksi selama 90 hari tak dapat beraktivitas dalam sepak bola, baik level nasional maupun internasional. Bukan apa-apa, mereka tengah diinvestigasi oleh Komite Etik dalam kasus korupsi.
Markas UEFA di Nyon, Swiss, tak ikut ditutup untuk penyelidikan dan baru saja menerima sejumlah pelatih yang akan mengikuti ujian lanjutan bertitel UEFA Pro Lisence.
Salah satu peserta ujian kepelatihan tersebut adalah Dejan Antonic, mantan pelatih Persipasi Bandung Raya (PBR). Dia dikirim ke Nyon untuk melakukan ujian tahap kedua.
Sepekan yang lalu, pria kelahiran Belgrade, Serbia, tersebut telah menyelesaikan tes awal yang diselenggarakan Asosiasi Sepak bola Montenegro (FSGC) bersama 30 manajer lainnya. "Ini hari pertama saya di Nyon. Ujian mulai hari ini juga," kata Dejan kepada Liputan6.com, pada Kamis 8 Oktober 2015 lalu.
UEFA Pro License, kursus kepelatihan yang diambil Dejan, merupakan lisensi tertinggi di Eropa. Selepas menggenggam lisensi pelatih profesional level UEFA, eks pemain Persebaya Surabaya itu berharap kesejahteraan hidupnya di sepak bola bisa terjamin.
"Ujian akan selesai hari Sabtu (10/10). Materinya tidak sulit. Pokoknya saya senang sekali," pungkas Dejan. (Ris/Ian)*
Advertisement