Liputan6.com, Jakarta - CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono sudah bertemu dengan delegasi FIFA dan AFC di kantor PSSI, Senayan, Jakarta Selasa (3/11/2015) pagi. Pada pertemuan tersebut, PT Liga banyak memaparkan beberapa hal.
"Kita sampaikan progres dari 2007 hingga 2015, dalam prosesnya ada Piala Asia, Indonesia Super League (ISL) pertama kali, serta masa sulit juga yang kami sampaikan," kata Joko kepada awak media.
Menurut Joko, saat ini tengah dicari formulasi yang cocok untuk mensinergikan inisiatif PSSI, pemerintah, dan FIFA. Seperti diketahui, saat ini seperti terjadi tumpang tindih wewenang antara pemerintah melalui BOPI dan PSSI selaku federasi.
Advertisement
Baca Juga
- Di Maria: Aku Bukan Penyelamat PSG
- Di Maria Buka-Bukaan Soal Duel Sengit Real Madrid vs PSG
- PSG: Ronaldo Dulu, Baru Neymar
"FIFA sempat berdialog tentang pemerintah, BOPI, dan UU Sistem Keolahragaan Nasional. Tantangan kita semua saat ini adalah bagaimana mensinergikan itu semua agar mampu memproteksi industri sepak bola ini," ucap Joko.
PT Liga berharap dapat segera menggelar kompetisi agar Indonesia dapat mengikuti Piala AFF 2016. Salah satu opsi adalah menggelar kompetisi pada Februari 2016 dan berakhir di Oktober. Dengan demikian, Indonesia dapat ikut AFF di November 2016. Dengan catatan sanksi FIFA atas Indonesia segera dicabut.
Senin (2/11/2015) kemarin, delegasi FIFA dan AFC telah bertemu dengan PSSI serta Presiden Joko Widodo. Usai pertemuan tersebut, FIFA dan AFC memandang Indonesia adalah negara sepak bola dengan potensi besar. Menurut FIFA dan AFC, sepak bola Indonesia perlu direformasi untuk memaksimalkan potensi itu. (Ton/Bog)