Liputan6.com, Toronto- NBA pekan lalu mengumumkan penyanyi gaek Sting bakal tampil di jeda pertandingan All-Star 2016 14 Februari mendatang. Keputusan NBA memilih pria Inggris ini menuai respon negatif di media sosial.
Banyak pecinta NBA yang menyesalkan mengapa Sting yang dipilih. Padahal NBA All-Star 2016 merupakan sejarah baru karena akan digelar di Toronto, Kanada. Ini untuk pertama kalinya sepanjang sejarah NBA All-Star akan dimainkan di luar Amerika Serikat.
Baca Juga
- Kekasih Tercinta Antar Evan Dimas Sampai Bandara
- MU Resmi Rekrut Striker Pengangguran
- 6 Fakta Menarik Kemenangan Barcelona atas Atletico
Fans NBA dan warga Toronto awalnya berharap artis yang tampil saat jeda pertandingan berasal dari Kanada seperti Drake,The Weeknd atau Justin Bieber.
Usia Sting yang sudah 64 tahun juga dinilai tidak cocok untuk menghibur penonton NBA-All-Star. Menurut survey yang dilakukan The Atlantic tahun 2013 lalu, 45 persen penonton NBA berusia dibawah 35 tahun. Sedangkan 75 persen penggemar NBA usianya dibawah 54 tahun.
"Dengan bagaimana mudanya penonton NBA, mengejutkan bila pria tua 64 tahun tampil di jeda NBA All-Star#Sting," kicau Rarren Rovell.
Pemilihan Sting memang agak mengejutkan. Sebab sebelumnya NBA All-Star selalu menghadirkan penyanyi-penyanyi yang masih muda dan sedang naik daun seperti Ariana Grande, Rihanna hingga Alicia Keys.