Liputan6.com, Las Vegas - Juara Ultimate Fighting Championship (UFC) Jon Jones membantah dirinya telah menggunakan doping. Sambil berlinang air mata, Jones menegaskan dirinya sakit hati dengan tuduhan yang diterimanya.
"Saya tidak pernah mengkonsumsi apa pun yang akan meningkatkan kemampuan saya. Dicap sebagai seseorang yang pernah menipu, sangat menyakitkan lebih dari apa pun yang pernah saya lalui dalam karier saya," kata Jones seperti dilansir ESPN.
Presiden UFC Dana White sebelumnya mengungkapkan bahwa Jones gagal dalam dua dari tiga tes doping terakhir yang diperiksa oleh Komisi Doping Amerika Serikat (USADA). Tentu berita ini pukulan berat bagi Jones.
Petarung berjuluk 'Bones' itu padahal baru kembali dari sanksi yang diterimanya setelah terlibat dalam kejadian tabrak lari tahun lalu. Jika terbukti bersalah, maka Jones bisa dihukum larangan bertanding selama dua tahun.
Baca Juga
Baca Juga
- Messi Divonis Penjara, Barcelona Semprot Pemerintah Spanyol
- Divonis di Penjara, Messi Pindah ke Chelsea?
- Djanur Datang, Lini Tengah Persib Lebih Garang
"Jika saya harus duduk selama dua tahun, saya pasti akan kembali. Saya sudah berpikir hal baik yang bisa terjadi. Saya mencoba untuk tetap optimistis. Pada akhirnya, saya seorang petarung dan meskipun saya mungkin tampak hancur, saya tidak hancur. Saya hanya benar-benar marah," Jones menambahkan.
Jones merupakan salah satu petarung terbaik di UFC. Dia menjadi juara termuda kelas berat lima tahun lalu ketika masih berusia 23 tahun. Rekor Jones di UFC juga sangat fantastis.
Advertisement
Dari 23 pertarungan, ia sukses menang dalam 22 kali dan baru sekali menelan kekalahan. Dia mendapat julukan dari Bones dari pelatih rugbinya ketika SMA. Sebab ia merupakan tumpuan di lini pertahanan timnya saat itu.
Jones seharusnya menghadapi musuh abadinya, Daniel Cormier, Sabtu (9/7/2016) di Las Vegas. Namun, pertarungan ini dibatalkan karena kasus doping Jones.
"Saya tahu pertarungan ini berarti besar untuknya. Pertarungan ini juga berarti besar untuk saya. Saya tahu akan ada sisi positif dari masalah yang terjadi, tapi sulit untuk melihatnya saat ini," Jones mengakhiri.