Laju Rio Haryanto di Formula 1 Terhenti, Ini Pencapaiannya

Rio Haryanto terdepak dari kursi pembalap utama Manor Racing musim ini.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 10 Agu 2016, 16:50 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 16:50 WIB
20160319-Rio-Haryanto-Australia-Formula-One-Grand-Prix-Reuters
Mobil Pembalap Manor Racing F1 Rio Haryanto terkunci rodanya selama sesi latihan ketiga di Australian Formula One Grand Prix di Melbourne (19/3). Rio akan menjalani seri pertama Formula 1 di Albert Park Minggu, 20 Maret 2015. (REUTERS/Jason Reed)

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan Rio Haryanto sebagai pembalap F1 tim Manor musim ini selesai lebih cepat. Manor resmi mencopot Rio Haryanto dari posisinya sebagai salah satu pembalap utama tim selain, Pascal Wehrlein.

"Rio telah jadi angota tim yang berharga sejak Januari ketika dia menandatangani kontrak dengan kami. Sayangnya, demi hal yang terbaik, kami terpaksa memilih pilihan lain untuk sisa musim ini," kata Direktur Manor, Dave Ryan seperti dilansir Facebook resmi Manor.

Rio Haryanto masuk ke F1 setelah Rio sepakat dengan dana 15 juta euro yang dipatok Manor. Rio sendiri telah membayar 8 juta euro yakni 5 juta euro dari Pertamina dan 3 juta euro dari kocek pribadi.

Oleh Manor, Rio diberikan tenggat waktu hingga pertengahan musim ini. Manor pun telah memberikan kelonggaran pada Rio untuk tetap membalap hingga seri Jerman.

"Beberapa waktu lalu, manajemen Rio menunjukkan indikasi kesulitan melunasi kontrak selepas seri Hungaria. Rio dan tim pun telah bekerja keras dan kami pun mendukungnya," kata Dave melanjutkan.

Sayangnya setelah melakukan berbagai upaya, manajemen Rio tetap gagal melunasi 7 juta euro yang tersisa.

Langkah Rio di F1 terhenti di tengah jalan.

Perjalanan Rio di F1

Rio Haryanto
Pebalap asal Indonesia, Rio Haryanto, mendapat angin segar dari Manor Racing terkait masa depannya di F1. (EPA/Diego Azubel)

Perjalanan Rio di F1

Sebagai pembalap pemula (rookie), Rio Haryanto menjalani musim yang tak mudah. Apalagi, mesin mobil MRT05 yang dikendarainya juga tak kompetitif. Rio kerap tertinggal dari lawan-lawannya. Total, Rio telah membalap 12 kali di musim ini.

Pembalap berusia 26 tahun ini gagal finis tiga kali, yakni di GP Australia, Rusia, dan Silverstone Inggris. Namun demikian, kiprah pembalap asal Solo itu juga tak selamanya jelek.

Rio Haryanto sempat mencatatkan posisi tertinggi saat balapan di GP Monako, Minggu (29/5/2016). Pembalap berusia 23 tahun tersebut finis di posisi ke-15. Selain itu, Rio juga mencatat posisi start tertinggi saat balapan seri Azerbaijan di Sirkuit Baku, Minggu (16/9/2016) yakni pada urutan ke-16.

Menuai Pujian

Meski kiprahnya statis di posisi bawah, Rio tetap mendapat pujian. Dave Ryan pun beberapa kali memuji penampilan Rio. Pujian itu antara lain dilontarkan Dave dalam kualifikasi GP Monako.

"Kualifikasi pertama berjalan cukup rumit. Tidak hanya satu, tapi dua bendera merah menghambat laju semua pembalap. Rio mendapatkan kesempatan yang cukup baik dan saya senang dengan usahanya. Tapi, tidak dengan Pascal," kata Ryan, Direktur Balap Manor, seperti dikutip Facebook Manor.

Selain Dave, mantan pembalap F1 asal Malaysia, Alex Yoong juga memuji Rio di awal musim. Tidak ketinggalan, reporter kawakan BBC untuk F1, Ted Kravitz saat Rio menuntaskan balapan di sirkuit Baku.

Meski telah mencopot Rio dari posisi pembalap utama, Manor tak langsung melepas Rio. Tim asal Inggris ini menawari Rio posisi sebagai pembalap cadangan. Namun Rio belum memberikan konfirmasi terkait hal itu.

Statistik Rio Haryanto di F1 musim ini
Total balapan: 12
Balapan dimenangkan: -
Posisi finis terbaik: 15 (GP Monako, Monako)
Posisi start terbaik: 16 (GP Baku, Azerbaijan)
Balapan: GP Australia (tidak finis), Bahrain (finis 17), Tiongkok (finis 21), Rusia (tidak finis), Spanyol (finis 17), Monako (finis 15), Kanada (finis 19), Inggris (tidak finis), Hungaria (finis 21), Jerman( finis 20).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya