Kurniawan: Saya Ingin Ciptakan Sepak Bola Tanpa Rekayasa

Kurniawan maju sebagai Calon Ketua Umum PSSI.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 04 Okt 2016, 15:05 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 15:05 WIB
Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto (kanan) dan kandidat caketum PSSI 2016-2010 lainnya menyimak pertanyaan panelis pada debat terbuka di Hall SCTV Tower, Jakarta, Selasa (4/10). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Legenda timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto maju sebagai calon Ketua Umum PSSI 2016-2020. Dalam pemaparan visi dan misinya, Kurniawan menegaskan ia ingin menciptakan sepak bola tanpa rekayasa.

"Jujur saya memberanikan diri maju karena kegelisahan sebagai mantan pemain yang mengerti masalah sepak bola. Visi dan misi saya adalah menciptakan sepak bola tanpa rekayasa," kata Kurniawan dalam dalam Debat Calon Ketua Umum PSSI di SCTV Tower, Selasa (4/10/2016).

Pemain berjuluk "Si Kurus" itu menjelaskan, banyak masalah yang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah pembinaan usia dini. "Semua bicara pembinaan usia dini, tapi kenyataannya yang terjadi adalah pencurian umur."

"Saya ingin memperbaiki hal-hal seperti itu. Bagi saya pembinaan usia dini itu harga mati. Saya juga ingin menerapkan good governance seperti manajemen harus transparan, perlindungan terhadap pemain dan wasit, percepatan lisensi kepelatihan," ucap Kurniawan.

Sarman Ingin Revolusi PSSI

Selain Kurniawan, calon Ketua Umum lain yang hadir dalam Debat Calon Ketua Umum PSSI adalah Sarman L Hakim. Sarman menjelaskan, ia sudah berkeliling dunia dan melihat bagaimana negara-negara bisa bangkit dengan sepak bola.

"Contohnya Chile. Sepak bola di sana membangkitkan negara mereka. Mereka bisa sampai juara Copa Amerika," kata Sarman.

"Moto saya adalah sepak bola untuk merdeka. Saya ingin merevolusi sepak bola Indonesia, revolusi PSSI, revolusi sistem keuangan, keorganisasian dan kepelatihan wasit," kata Sarman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya