Lawan Vietnam, Komunikasi Lini Belakang Masih Jadi PR

Timnas Indonesia bakal menjalani ujian berat dalam semifinal Piala AFF 2016

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 29 Nov 2016, 12:10 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 12:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Tim nasional (timnas) Indonesia bakal menjalani ujian berat dalam semifinal Piala AFF 2016. Pasalnya menghadapi Vietnam, lini belakang Tim Garuda bakal menjadi sorotan karena kehilangan dua pemain.

Ya, Yanto Basna dan Fachrudin Aryanto bakal absen pada leg pertama karena akumulasi kartu kuning. Padahal keduanya selalu menjadi andalan dalam tiga laga di Grup A.

Namun performanya kedua pemain itu sebenarnya kurang memuaskan. Pasalnya gawang Kurnia Meiga harus kebobolan tujuh gol dari tiga laga tersebut.

Di laga perdana mereka kebobolan empat gol lawan Thailand, di laga kedua Filipina mencetak dua gol. Sementara pada laga terakhir, Singapura sukses mencetak satu gol.



Kesalahan koordinasi antarpemain di lini belakang masih sangat terasa dalam babak grup. Bahkan dua gol perdana Thailand ke gawang timnas murni karena tidak adanya kerjasama yang baik.

"Menurut saya yang harus ditingkatkan itu komunikasi. Antara kami berempat (para bek), komunikasinya harus dijalin lebih baik lagi agar tidak ada kecolongan seperti kemarin," ucap Fachruddin saat tiba di tanah air, Sabtu (26/11/2016).

Yang jelas pelatih Alfred Riedl harus menyiapkan strategi alternatif tanpa kehadiran Fachruddin dan Basna. Beruntung, ada tiga pemain berposisi sama dengan keduanya yakni Gunawan Dwi Cahyo, Hansamu Yama, dan Manahati Lestusen.



Riedl bisa mengkombinasikan duo senior-junior sebagai palang pintu pertahanan. Gunawan dengan Hansamu atau Manahati atau Gunawan dengan Hansamu atau Manahati.

Bahkan pelatih berpaspor Austria itu bisa menurunkan duo junior yakni Hansamu dan Manahati.

Melihat permainan Vietnam yang mengandalkan kecepatan para penyerangnya, maka duo Gunawan dengan Manahati bisa menjadi alternatif. Meski dalam fase grup hanya Manahati yang pernah dimainkan Riedl, itu pun sebagai bek kanan menggantikan Benny Wahyudi.

"Tentu saja saya ingin menjadi pemain inti, tetapi semuanya tergantung pelatih. Semuanya kan sudah diatur oleh pelatih," kata Manahati usai laga lawan Singapura pekan lalu.

"Yang jelas lawan Vietnam kami harus menang. Apalagi kami bermain di kandang sendiri," ujarnya menambahkan.

Sementara di sektor full back, timnas relatif tidak punya masalah besar. Abduh Lestaluhu dan Benny Wahyudi mampu menjalankan tugasnya dengan baik di fase grup. Bahkan keduanya selalu membantu penyerangan timnas.



Legenda timnas, Rahmad Darmawan setuju lini belakang masih menjadi persoalan di timnas. Itu sebabnya ia berharap masalah bisa diperbaiki dalam waktu yang singkat.

"Cara bertahan, itu yang harus difokuskan. Transisi dari menyerang ke bertahan kurang cepat. Mungkin mereka memang butuh waktu untuk  menemukan chemistry antar pemain," ujar pria yang akrab disapa RD tersebut saat dihubungi Liputan6.com.

"Perlu ada pengertian mengenai taktik saat hilang bola mulai dari lini depan, tengah, dan belakang untuk saling bersinergi. Karena sering kali jarak antara empat bek dengan gelandang terlalu jauh saat lawan
melancarkan counter attack," katanya menambahkan.

Sebelum Piala AFF 2016 bergulir, Vietnam dan Timnas Indonesia sendiri sempat dua kali bertemu dalam ajang uji coba. Pada pertemuan pertama di Sleman, kedua tim berbagi skor 2-2.

Namun, saat menjamu timnas di Hanoi, Vietnam menang dengan skor 3-2. Total sejak tahun 1991, sudah 20 kali kedua tim berduel, tujuh diantaranya sukses dimenangkan timnas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya