Mantan Striker Juventus Trauma Kegagalan Penalti Piala Eropa 2016

Zaza dipinjamkan Juventus ke West Ham United selepas turnamen.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Feb 2017, 16:45 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 16:45 WIB
Simone Zaza
Eksekusi penalti Simone Zaza melambung tinggi saat melawan Timnas Jerman pada perempat final Piala Eropa 2016. (Reuters/Kai Pfaffenbach)

Liputan6.com, Valencia - Mantan striker Juventus Simone Zaza mengaku trauma menyusul kegagalannya mengeksekusi penalti pada Piala Eropa 2016. Akibat frustasi, pemain yang kini membela Valencia tersebut tidak mampu menjaga berat badan.

Zaza kehilangan nafsu makan. Tidak hanya itu, performanya menurun drastis. Hengkang ke West Ham United sehabis turnamen, dia urung melesakkan gol pada 11 penampilan di seluruh kompetisi.

"Tahun penuh naik turun. Saya merasa mengawali 2016 dengan baik. Tapi semuanya berubah begitu tidak memasukkan penalti di Piala Eropa," ujar Zaza, dikutip Gazzetta dello Sport.

Gaya Zaza dalam adu penalti melawan Jerman di perempat final Piala Eropa tahun lalu menjadi bulan-bulanan di dunia maya. Dia ditertawakan karena mengambil ancang-ancang lama. Tidak hanya itu, tendangan Zaza juga melambung tinggi.

"Sebenarnya itu tidak bermasalah. Saya sekarang bisa tertawa melihat rekaman ulangnya. Yang saya pikirkan adalah anggapan publik. Banyak yang kemudian menganggap saya pemain palsu," ungkapnya.

Zaza mengucapkan terima kasih kepada sang kekasih Chiara Biasi yang membantunya mengatasi masalah. Memulai babak baru bersama Valencia, dia berharap dapat menyumbang banyak gol dan memulihkan kariernya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya