Semifinal Piala Presiden: 3 Wajah Lama Hantui Persib di Segiri

Pada leg pertama babak delapan besar turnamen, September 2015 lalu, Persib dipaksa takluk 2-3.

oleh Risa Kosasih diperbarui 01 Mar 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 17:30 WIB
20170225-Lewat Adu Penalti, PBFC Singkirkan Madura United-Solo
Pemain dan official PBFC merayakan kemenangan laga 8 besar Piala Presiden 2017 melawan Madura United di Stadion Manahan Solo, Sabtu (25/2). PBFC unggul adu penalti 5-4 (0-0). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai besar antara Pusamania Borneo FC (PBFC) dan Persib Bandung yang digelar pada Kamis (2/3/2017) besok dalam leg pertama semifinal Piala Presiden 2017 menarik perhatian pecinta sepak bola nasional. Persib ditantang untuk mematahkan rekor tak pernah menang di Stadion Segiri, Samarinda saat PBFC diisi skuat yang berbeda dari sebelumnya.

I Made Wirawan, Vladimir Vujovic, Hariono, Achmad Jufriyanto, Tony Sucipto hingga Atep merupakan bagian penting saat Maung Bandung membawa trofi Piala Presiden 2015 lalu. Mereka pasti tak lupa dengan kekalahan di Segiri dalam perjalanan menuju tangga juara turnamen ini.

Pada leg pertama babak delapan besar turnamen, September 2015 lalu, Persib dipaksa takluk 2-3. Dua gol Boaz Solossa dan Arpani membuat pekerjaan rumah Persib makin berat saat menjamu PBFC pada leg kedua.

Dua tahun berselang, Pesut Etam--julukan PBFC-- hanya menyisakan tiga wajah lama. Diego Michiels, Zulvin Zamrun dan Terens Puhiri.

Catatan khusus untuk nama terakhir, Terens, dia masih menyandang predikat sebagai pencetak gol termuda di Piala Presiden. Satu golnya pada edisi 2015 lalu dicetak saat masih berusia 19 tahun.

Berikut tiga wajah lama yang memperkuat PBFC saat melawan Persib Bandung.

Diego Michiels

Diego Michiels
Diego sejatinya tak dipersiapkan PBFC untuk turun dalam turnamen Piala Presiden. (Dok. Piala Presiden)

Diego Michiels

Diego sejatinya tak dipersiapkan PBFC untuk turun dalam turnamen Piala Presiden. Pelatih Ricky Nelson memasukkan namanya dalam daftar pemain jelang tampil di semifinal agar menambah daya gedor di sektor sayap.

Pada babak delapan besar Piala Presiden 2015 lalu melawan Persib, dia mengawal lini belakang bersama Zulvin Zamrun, Hamka Hamzah dan Rahmad Latief. Hasilnya, PBFC menang 3-2 di leg pertama.

Pada pertemuan kedua di Segiri dalam ajang yang sama, pemain 26 tahun tersebut diharapkan mampu mampu menghentikan pergerakan Febri Hariyadi, winger muda Persib.

Zulvin Zamrun

pbfc
Pusamania Borneo FC (PBFC) akan kembali diperkuat Zulvin Zamrun untuk melawan Persib Bandung. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Zulvin Zamrun

Duel saudara kembar pernah terjadi saat PBFC menantang Persib dua tahun lalu. Zulvin yang beroperasi sebagai bek sayap harus menghadang pergerakan kakaknya Zulham, penyerang Persib.

Kali ini Zulvin tak bisa bereuni lantaran Zulham telah memutuskan untuk hijrah ke klub lamanya Mitra Kukar. Selama gelaran Piala Presiden 2017 ini, Zulvin dan tiga bek PBFC lainnya akan kembali bekerja keras mempertahankan clean sheet alias rekor tak pernah kebobolan.

Terens Puhiri

Terens Puhiri

Pemain bernama lengkap Terens Owang Puhiri ini juga datang sebagai amunisi tambahan jelang partai penutup fase grup Piala Presiden. Penyerang 20 tahun tersebut digadang-gadang sebagai The Next Boaz Salossa karena bakat alamnya sebagai penyerang.

Sejak Piala Presiden 2015 lalu, Terens menjaga status sebagai pemain termuda yang mencetak gol dalam turnamen pramusim ini. Atas kinerjanya juga PBFC kemudian mempromosikan Terens ke tim senior.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya