Arema akan Putus Kontrak Fellipe Bertoldo

Arema tidak bisa memakai jasa Fellipe Bertoldo karena paspor Timor Leste miliknya dinilai tidak sah.

oleh Rana Adwa diperbarui 24 Mar 2017, 01:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 01:00 WIB
General Manager Arema Ruddy Widodo
General Manager Arema Ruddy Widodo menyatakan pihaknya siap memutus kontrak Fellipe Bertoldo. (Rana Adwa)

Liputan6.com, Malang - Manajemen Arema FC siap memutus kontrak Fellipe Bertoldo. Pemain asal Brasil itu mendapat larangan bermain dari Federasi Sepak Bola Asia (AFC) atas rekomendasi Departemen Kehakiman Republik Demokratik Timor Leste.

Keputusan itu diambil setelah paspor Timor Leste Bertoldo dianggap ilegal. Manajemen Arema sebenarnya sudah siap jika ada masalah seperti ini.

"Kami akan kembali kepada kesepakatan awal. Ketika melakukan penandatanganan kontrak, sudah ada perjanjian jika paspor Timor Leste-nya dipermasalahkan, maka kerjasama akan berakhir," kata General Manager Arema Ruddy Widodo kepada Liputan6.com di Malang, Kamis (23/3/2017).

Ruddy mengatakan, pihaknya belum memanggil Fellipe terhadap kasus ini karena masih melihat perkembangannya. "Sampai saat ini, saya belum bertemu Fellipe. Saya secepatnya akan bertemu dengan dia, dan membicarakan bagaimana kelanjutan kontrak ini," ucapnya.

Ruddy menambahkan, jika PSSI tetap memberlakukan regulasi pemain asing 2+1, dipastikan karier pemain asal Brasil ini pasti tamat. Pasalny,, untuk masalah kontrak pemain asing non Asia sudah ditempati Arthur Cunha dan Esteban Vizcarra.

"Intinya Fellipe di sini cuma korban. Tapi jika regulasi dapat berubah dengan 3+1, saya pastikan Fellipe tidak akan tercoret," ujarnya.

Ruddy memastikan jika Fellipe keluar dari Arema, dirinya tidak akan kesulitan mencari klub. Karena ketika bergabung bersama Singo Edan, dia berperan aktif di dua turnamen yang mendapatkan juara. Selain itu, permainannya di lini tengah juga membuat serangan tim bervariasi.

"Ada beberapa klub yang sudah berkomunikasi memintanya. Tetapi, kami belum bisa memastikan," pungkasnya.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya