Proliga 2017: Kisah Perang Saudara di Partai Hidup-Mati

Kemarin, Proliga 2017 mempertemukan laga Jakarte Elektrik PLN melawan PGN Popsivo Polwan.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 08 Apr 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 14:40 WIB
Jakarta Elektrik PLN, Aprilia Manganang, Proliga 2017
Kapten Jakarta Elektrik PLN, Aprilia Manganang (kanan), melepaskan spike pada laga kontra Bandung Bank BJB Pakuan dalam lanjutan Proliga 2017, di GOR Kertajaya, Surabaya, Jumat (10/3/2017). (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Liputan6.com, Solo - Laga Jakarta Elektrik PLN melawan PGN Popsivo Polwan di partai perdana final four Proliga 2017, di Sritex Arena, Solo, Jumat kemarin, tidak hanya berlangsung ketat, namun menyisakan kisah menarik. Persaingan dua tim ini ternyata memunculkan "perang saudara" di lapangan.

Kakak-beradik saling smash dan "menyudutkan". Pertempuran di laga Proliga 2017 melibatkan pemain andalan tim voli putri Jakarta Elektrik PLN, Aprilia Manganang dan kakaknya Amasya Manganang yang membela Popsivo.

Pertandingan itu sendiri akhirnya dimenangkan Jakarta Elektrik. Aprilia pun terlihat semringah bisa memenangkan pertempuran itu. Kok tega? "Yah, yang namanya kakak harus mau mengalah," seloroh Aprilia.

Ditanya lagi apakah mereka sempat "berunding" sebelum pertandingan. "Ketemunya saja baru tadi di lapangan," ujarnya. Sejak bermain di Proliga, sebelumnya baik Aprilia dan Amasya tercatat sudah empat kali bertemu.

Terlepas dari keterkaitan saudara, yang jelas Aprilia merasa senang dengan pencapaian ini. Rintangan pertama untuk memenuhi ambisinya memenangkan semua pertandingan di final four Proliga 2017 telah dilewati. "Target kita sapu bersih semus pertandingan," katanya.

Aprilia berharap performa positif Jakarta Elektrik tetap berlanjut pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Apalagi, kata dia, penampilan timnya juga masih banyak kekurangan. Tim belum padu dan kompak karena ada beberapa pemain yang baru bergabung setelah absen akibat cedera.

Macho

Sekadar catatan, Aprilia mulai berkiprah sebagai atlet voli pada Livoli 2011 dan Proliga 2012. Penampilan bungsu dari dua bersaudara itu terkesan macho seperti seorang lelaki.

Wajar saja, postur tubuhnya jauh dari kata feminin. Aprilia memiliki dada bidang, lengan kekar, dan sedikit kumisan.

Selain penampilan, kekuatan April saat bermain juga berbeda dengan wanita lainnya, terutama saat melancarkan smes.

Karena itu, Aprilia sering diminta mengikuti tes feminitas untuk memastikan jenis kelaminnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya