Liputan6.com, Monaco - Kylian Mbappe menjadi sorotan pada musim ini. Dia merupakan bintang AS Monaco meski baru berusia 19 tahun.
Total sudah 24 gol dari 38 laga yang dijalaninya musim 2016/17. Padahal Mbappe sendiri baru melakukan debut pada musim lalu.
Baca Juga
Tak heran sejumlah klub raksasa berebut mendatangkannya. Mulai dari rival dari Prancis, PSG hingga MU, Arsenal, Chelsea, dan duo Spanyol, Barcelona dan Real Madrid.
Menariknya, dua nama terakhir menjadi yang paling serius mendatangkan Mbappe. Mereka siap menggelontorkan dana besar untuk mewujudkan transfer itu.
Namun banyak yang menyarankan Mbappe bergabung ke Madrid ketimbang Barcelona? Berikut ulasannya seperti dilansir Sportskeeda:
Advertisement
1. Gaya Bermain
Mbappe punya tipikal sebagai pemain cepat, pandai menipu lawan, dan penyelesai akhir yang andal. Dia bisa optimal jika mendapat dukungan dari playmaker atau kedua sayap.
Dan gaya seperti itu tidak mungkin ditemukan Mbappe di Barcelona. Pasalnya, Barca lebih mengandalkan bola pendek dan menyerang dari tengah.
Apalagi banyak yang menyebut permainan Mbappe mirip dengan Henry, yang sudah terbukti gagal di Barca. Jadi Real Madrid adalah pilihan tepat bagi striker timnas Prancis tersebut.
Advertisement
2. Ada trio MSN
Banyak perdebatan siapa yang terbaik antara trio MSN milik Barcelona atau BBC milik Madrid. Jawabannya pada musim ini adalah trio MSN yang telah mencetak 97 gol di semua kompetisi.
Dan sepertinya musim depan, Barca tidak akan mengganti trio MSN tersebut. Sehingga peluang Mbappe untuk merebut satu tempat di sana nyaris tertutup.
Sementara di Madrid, Karim Benzema dikabarkan sudah tak nyaman. Sehingga jika ia dijual, maka Mbappe dipastikan akan mendapat satu tempat di lini depan.
3. Banyak pemain muda di Real Madrid
Musim depan mungkin Real Madrid akan diisi oleh talenta yang sedang dalam puncak performa. Dan Mbappe cocok untuk menjadi bagian generasi emas tersebut.
Isco, Casemiro, Mariano Diaz, Marco Asensio, Lucas Vázquez, Alvaro Morata dan Mateo Kovacic adalah beberapa nama yang siap jadi andalan mulai dari menit pertama. Pengalaman dan talenta mereka dianggap cukup untuk membawa Los Galacticos berjaya lagi.
Apalagi jika Zinedine Zidane dipertahankan sebagai pelatih. Bukan tak mungkin Madrid bakal menyaingi class of 92 milik MU.
Advertisement