Chelsea Juara, Ranieri Bicara soal Kualitas Pelatih Italia

Sukses di Chelsea membuat Conte menambah panjang deretan pelatih Italia berprestasi di Inggris.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 13 Mei 2017, 22:10 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2017, 22:10 WIB
Claudio Ranieri, Chelsea
Mantan pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, bicara soal kehebatan Antonio Conte bersama Chelsea. (EPA/Tim Keeto)

Liputan6.com, West Bromwich - Kesuksesan Chelsea menjadi juara Liga Inggris 2016/2017 tak lepas dari kecerdasan Antonio Conte. Hal itu juga menegaskan kepada jagat sepak bola dunia bahwa Italia adalah negara penghasil pelatih-pelatih hebat.

Sebelum sukses Conte bersama Chelsea, sudah ada tiga pelatih Italia yang mampu membawa timnya menjadi juara Liga Inggris sejak format Premier League. Carlo Ancelotti menjadi pelatih pertama ketika membawa Chelsea juara pada musim 2009/2010.

Dua musim kemudian, giliran Roberto Mancini yang unjuk gigi bersama Manchester City. Musim lalu, Claudio Ranieri yang mengejutkan dunia bersama Leicester City. Kini, giliran Conte yang melanjutkan tradisi pelatih Italia.

"Saya bangga menyerahkan tongkat Premier League kepada Antonio Conte, dari orang Italia ke orang Italia lainnya. Ini sebuah pengakuan besar atas sekolah kepelatihan kami. Antonio melakukan pekerjaan yang bagus dalam segala hal," kata Ranieri, seperti dilansir Football Italia.

Seperti Ranieri, kemampuan Conte membawa Chelsea juara juga terbilang mengejutkan. Pasalnya, ia sanggup membangun kekuatan Chelsea kembali menjadi menakutkan setelah finis di urutan ke-10 Liga Inggris 2015/2016.

Perjalanan Conte bersama Chelsea juga tak langsung mulus sejak awal. Setelah memenangi tiga laga awal, mereka justru melewati tiga laga selanjutnya tanpa kemenangan. Di situlah kecerdasan Conte mulai terlihat. Mantan pelatih Juventus itu mengubah formasi Chelsea menjadi 3-4-3 dan terbukti menjadi kunci kesuksesan mereka.

Formasi Andalan

Dengan formasi 3-4-3, Chelsea sempat melewati 13 laga dengan kemenangan beruntun. Bahkan, saat itu mereka hanya kebobolan empat pertandingan. Setelah itu, mereka sempat terpeleset di beberapa laga, tapi tetap menjadi yang paling konsisten di antara kontestan lain.

Manajer Chelsea Antonio Conte merayakan gelar juara Premier League 2016-2017 bersama timnya. (AFP/Anthony Devlin)

"Setelah dongeng Leicester bersama saya, petualangan Chelsea ini juga indah. Tak mudah mendapatkan (gelar) pada upaya pertama. Tapi, Conte lulus dengan ujiannya saat menjalani debut di sepak bola Inggris," papar Ranieri.

"Langkah penting kedua yang diambil Conte adalah menemukan sistem yang tepat. Dalam konferensi pers pertamanya, Conte mengumumkan bahwa ia akan menjadi 'penjahit'. Ia berhasil menemukan setelah yang tepat untuk timnya," ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya