Merasa Dicurangi Wasit, Persija Protes ke PT LIB

Persija hanya unggul selisih gol atas tim zona degradasi.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 18 Mei 2017, 21:20 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 21:20 WIB
Persija Jakarta
Skuat Persija Jakarta (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta sudah melewati lima pertandingan Liga 1 2017 tanpa kemenangan. Terkini, mereka ditahan Mitra Kukar 1-1 pada pekan keenam di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (14/5/2017). Hasil itu membuat posisi Persija semakin terpuruk.

Sejatinya, Persija lebih dulu unggul berkat gol Bruno Lopes di menit ke-37. Sayang, kemenangan mereka yang sudah di depan mata harus sirna akibat gol marquee player Kukar, Mohamed Sissoko di menit ke-90.

Menurut Direktur Utama Persija Gede Widiade, Bachrul Ulum tak melakukan pekerjaan yang baik sebagai wasit. Ada momen yang dinilai Gede membuat konsentrasi para pemain Persija rusak hingga kebobolan di akhir laga.

"Lawan Kukar, kemenangan kami dicuri wasit. Anda bisa lihat di rekaman bagaimana di menit ke-88. Itu adalah momen krusial bagi tim mana pun dan konsentrasi pun pecah," kata Gede kepada wartawan.

"Saya sudah melayangkan protes resmi kepada PT LIB. Harapan saya kepada operator adalah untuk menjaga kompetisi ini menjadi lebih baik, karena sudah ada promosi degradasi serta harapan masyrakat dan pemerintah yang begitu besar terhadap sepak bola yang baik," lanjutnya.

Hasil melawan Kukar membuat Persija merosot ke urutan ke-15. Mereka hanya unggul selisih gol atas Perseru Serui yang menempati posisi ke-16 atau batas awal zona degradasi. Sebelum ditahan Kukar, mereka takluk 0-1 dari PSM Makassar, 0-1 dari Madura United, dan 0-1 dari Persela Lamongan.

Evaluasi Perangkat Pertandingan

Selanjutnya, Persija akan menghadapi Bali United pada pekan ketujuh di Stadion Patriot, Minggu (21/5/2017). Jika kembali kalah, bukan tak mungkin tim Macan Kemayoran bakal masuk zona degradasi.

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade (Helmi Fitriansyah/Liputan6.com)

"Sekali lagi, bukan bermaksud menggurui, tapi perangkat pertandingan harus dievaluasi. Jangan sampai kualitas pertandingan di kompetisi ini hancur karena perangkat pertandingan," papar Gede.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya