3 Alasan Real Madrid Tak Akan Gagal Juara Liga Spanyol

Real Madrid di ambang juara Liga Spanyol dan hanya butuh satu poin lawan Malaga.

oleh Defri Saefullah diperbarui 19 Mei 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 20:00 WIB
Sergio Ramos
Bek Real Madrid Sergio Ramos (kanan) merayakan gol Cristiano Ronaldo pada leg pertama perempat final Liga Champions di Allianz Arena, Kamis (13/4/2017) dinihari WIB. (AP Photo/Andreas Gebert)

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid hanya butuh satu poin lagi untuk memastikan gelar juara Liga Spanyol 2016/17. Penentuan ini bakal terhampar saat Real Madrid bertandang ke markas Malaga di La Rosaleda pada Minggu atau Senin (22/5/2017) dini hari WIB.

Real Madrid sudah lewati tantangan demi tantangan dengan baik. Termasuk menuntaskan laga tunda hadapi Celta Vigo dengan skor telak 4-1.

Banyak yang menilai jika laga itu merupakan penentu sebenarnya Real Madrid bisa juara Liga Spanyol. Padahal, Real Madrid harus jalani satu laga tandang lagi melawan Malaga.

Banyak juga yang mengungkit trauma Tenerife yang dialami Real Madrid pada 1991/92. Pada laga terakhir, Tenerife kalahkan Madrid dan berikan gelar kepada Barcelona.

Marca meyakini, kejadian di Tenerife tak akan terulang. Berikut 5 alasan yang membuat Real Madrid tak akan gagal juara Liga Spanyol:

Lebih Meyakinkan

Real Madrid Pesta Gol ke Gawang Legia Warszaw
Ekspresi pemain Real Madrid, Marcelo usai timnya menang atas Legia Warszawa pada laga grup F Liga Champions di Santiago Bernabeu stadium, Madrid, Rabu (19/10/2016) dini hari WIB. (REUTERS/Sergio Perez)

Real Madrid dibawah asuhan Zinedine Zidane diyakini lebih meyakinkan ketimbang Real Madrid di era Leo Benhakker pada 1991/92. Saat itu, kondisi perebutan juara sama dengan musim ini.

Real Madrid juga unggul 2 poin di klasemen. Real Madrid harus menang karena jika diadu head to head dengan Barcelona yang dilatih Johan Cruyff, Real Madrid bakal gagal.

Saat itu, Barcelona lebih unggul selisih gol. Maka itu, Madrid harus menang lawan Tenerife. Faktanya, Madrid malah tumbang dan harus relakan gelar juara ke rival abadi Barcelona.

Inilah yang membedakan musim itu dengan musim sekarang. Madrid hanya butuh hasil imbang di laga ini. Asal tidak kalah, Madrid masih bisa memboyong trofi juara.

Tangguh di Laga Tandang

Real Madrid Bantai Celta Vigo
Selebrasi pemain Real Madrid usai jebol gawang Celta Vigo (AFP)

Real Madrid di era 1991/92 juga tidak tangguh di laga tandang. Berbeda dengan Madrid musim ini yang tampil meyakinkan saat lakoni laga tandang.

Di Liga Champions, Real Madrid malah melempem saat main di kandang sendiri. Mereka justru menggila saat lakoni laga tandang.

Kala itu, Madrid hanya mampu menang satu laga dari 12 laga tandang. Kemenangan didapatkan lawan Albacete. Sedangkan selebihnya 7 kekalahan dan 4 kali imbang.

Sedangkan Madrid musim ini sangat menakutkan. Total, Madrid hanya kalah dua kali di laga tandang (Sevilla dan Valencia dengan skor 2-1) plus laga kandang melawan Barcelona di El Clasico.

Madrid juga ganas di laga tandang dengan mampu jaringkan 54 gol. Jumlah gol ini lebih banyak 4 gol dari laga kandang. Ironis bukan?

Ronaldo on Fire

Cristiano Ronaldo, Real Madrid
Cristiano Ronaldo menjadi bintang kemenangan 4-1 Real Madrid atas Celta Vigo. (MIGUEL RIOPA / AFP)

Satu lagi alasan yang membuat Madrid musim ini tak akan gagal yaitu Cristiano Ronaldo. Bintang Real Madrid ini sedang on fire di waktu yang tepat.

Bagaimana tidak, Ronaldo sudah cetak 13 gol di 10 laga terakhir. Rinciannya yaitu 5 gol ke Munchen, 3 gol lawan Atletico dan satu lawan Valencia, dua lawan Sevilla dan dua lawan Celta Vigo.

Ronaldo pun dalam kondisi fisik yang fit. Dengan begitu, bukan suatu yang sulit baginya untuk cetak gol lagi melawan Malaga.

Dalam beberapa pertemuan sebelumnya, Ronaldo memang kerap kesulitan cetak gol lawan Malaga. Namun dengan tren bagus seperti sekarang, Ronaldo seakan sulit dihentikan. Jikapun dia tidak cetak gol, Ronaldo terkadang memberi assist buat rekan-rekannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya