Alasan Suporter AC Milan Lempari Donnarumma Uang Palsu

Hingga kini Donnarumma belum menentukan keputusan selanjutnya pasca-penolakan perpanjangan kontrak bersama AC Milan.

oleh Risa Kosasih diperbarui 20 Jun 2017, 08:36 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 08:36 WIB
AC Milan
Aksi Donnarumma saat membela timnas Italia melawan Uruguay di Allianz Riviera Stadium, Nice, 7 Juni 2017. (AFP / VALERY HACHE)

Liputan6.com, Kraków - Kelompok suporter AC Milan dari Polandia membenarkan aksi pelemparan uang palsu kepada kiper Italia U-21 Gianluigi Donnarumma sebagai respons kekecewaan mereka. Donnarumma dianggap telah melakukan pelanggaran serius karena menolak perpanjangan kontrak bersama Milan.

Pelemparan uang palsu ke arah gawang oleh beberapa anggota Milan Club Poland mewarnai pertandingan penyisihan grup Piala Eropa U-21 antara Denmark melawan Italia pada Minggu (18/6) waktu setempat. Gawang Italia U-21 yang dijaga Donnarumma tak kebobolan hingga menit akhir dan sukses mempertahankan keungggulan 2-0.

"Menunggu pertandingan Milan lainnya akan memakan waktu berbulan-bulan, kami juga tidak tahu apakah Donnarumma akan memainkan laga lain untuk Milan," kata Roman Sidorowicz, juru bicara kelompok suporter, kepada Radio Sport, dilansir dari Football-Italia.

Sidorowicz dan rekan-rekannya dapat menjangkau venue pertandingan lantaran Piala Eropa U-21 memang digelar di negaranya. Mereka meninggalkan ibukota Polandia, Warsawa menuju Marszałek Piłsudski Stadium di Kraków.

"Kami meninggalkan Warsawa dengan anggota lain untuk demonstrasi ini. Kami merasa sakit hati," ucap Sidorowicz.

Hingga kini Donnarumma belum menentukan keputusan selanjutnya pasca-penolakan perpanjangan kontrak bersama AC Milan. Dia bahkan belum muncul di hadapan publik untuk memberikan konfirmasi langsung terkait rencana masa depannya.

"Dia mencium lambang klub kami dan mengatakan bahwa hanya Milan tim di dalam hatinya, tapi kemudian dia tidak memperpanjang kontraknya."

"Untuk semua Milanisti, ini adalah pelanggaran serius," tutur Sidorowicz.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya