Liputan6.com, Jakarta - Kepindahan Neymar ke Paris Saint-Germain sudah jelas mengundang sejumlah kejutan. Dia seperti menyia-nyiakan kesempatan untuk jadi pengganti Lionel Messi dalam perebutan Ballon d'Or di masa depan.
Sejatinya, salah satu keputusan Neymar hengkang karena ingin lepas dari bayangan Messi. Namun itu justru jadi bumerangnya. Sebab, dengan pindah ke PSG, itu malah membuat peluangnya jadi peraih Ballon d'Or kian kecil.
Baca Juga
Hal itu lantaran Ligue 1 tak sesengit La Liga. Andai Neymar pergi ke Liga Inggris atau Serie-A, mungkin peluangnya besar. Ligue 1 memiliki koefisien gol hanya 1,5 poin. Sedangkan liga lain seperti Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol punya koefisien gol 2 poin.
Apalagi, PSG juga menjadi raja sendirian di sepak bola Prancis. Meski ada AS Monaco, Nantes, Olympique Lyon dan Marseilles, tapi PSG seakan sulit diimbangi karena kekuatan finansial yang begitu besar.
Advertisement
Ada lima alasan lain yang membuat Neymar tak akan jadi pesaing Ballon d'Or musim depan, berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
5. Pertahanan Buruk PSG
Untuk semua bakat menyerang yang dimiliki Paris-Saint Germain, lini belakangnya terlihat rentan dengan penurunan performa Thiago Silva. Pemain asal Brasil itu, sudah tak sekokoh dahulu. Contohnya saat pertandingan leg kedua melawan Barcelona dan, karenanya, PSG kalah 1-6.
Thiago Silva mungkin adalah bek terbaik di dunia pada beberapa titik dalam kariernya. Namun usianya mulai senja dan sudah tunjukkan penurunan.
Hal itu membuat PSG kian sulit bicara di Eropa. Neymar bisa jadi salah satu imbasnya. Sebab, andai tak mampu lagi sampai ke final, dia tak akan masuk tiga besar calon peraih Ballon d'Or.
Advertisement
4. PSG Sulit Juara Liga Champions
Dengan pertahanan yang lemah seperti itu, hampir tidak mungkin raksasa Prancis tersebut memenangkan Liga Champions. Sejatinya, PSG sudah berusaha keras mendatangkan pemain kelas wahid untuk juara di Eropa, tapi nyatanya tak ada yang berhasil.
Terlepas dari Neymar dan Dani Alves, tidak ada pemain di skuat yang telah memenangkan Liga Champions dalam kariernya masing-masing. Jadi ada kekurangan pengalaman menang. Ini bisa jadi terbantu dengan kedatangan Neymar, tapi satu pemain tidak bisa membawa tim hanya dalam satu musim.
Bukan berarti pemain Brasil itu tidak akan memenangkan Liga Champions, tapi rasanya berat kalau cuma andalkan dia. Hal itu memang menjadi pekerjaan rumah bagi PSG.
3. Juara Ligue 1 Tak Cukup
Monaco cemerlang di Ligue 1, tapi tersandung dalam sepak bola Eropa. Jika Kylian Mbappe dan Fabinho pergi, maka mereka bahkan tidak meninggalkan jejak tim yang mencapai semifinal musim lalu.
Jelas, hal ini menandakan kalau Monaco sudah keluar dari perebutan gelar liga Prancis. Ditambah lagi, PSG semakin memperkuat serangan dan hampir pasti akan memenangkan liga pada Mei tahun depan. Namun, itu tidak akan cukup.
Faktanya, Ligue 1 masih ditempatkan di peringkat kelima Eropa dan tidak mengirimkan jumlah yang sama seperti Liga Inggrus dan La Liga ke Eropa. Oleh karena itu, memenangkan Ligue 1 tidak terlalu berpengaruh dan tentu saja tidak cukup memberi dorongan pada neymar raih Ballon d'Or.
Advertisement
2. Wajib Juara di Piala Dunia
Karena berbicara tentang penghargaan Ballon d'Or yang akan diberikan musim ini, kita harus membawa Piala Dunia 2018 dalam pertimbangan. Sebab, penampilan para pemain di turnamen paling elit itu akan dievaluasi dan dimasukkan ke daftar penghargaan individu termegah tersebut.
Piala Dunia tahun depan akan dimainkan di Rusia, sesuatu yang tak cocok bagi pemain Brasil karena udara yang dingin. Yang membawa kita ke poin berikutnya adalah ada timmas yang lebih baik dari Brasil.
Sebagai permulaan, Spanyol, Jerman dan Prancis semuanya memiliki tim yang lebih baik daripada negara yang mengenalkan gaya Joga Bonito. Tambahkan kondisi dingin untuk itu dan Brasil akan merasa sangat sulit untuk memenangkan Piala Dunia.
1. Dominasi Messi-Ronaldo Belum Selesai
Akan sangat sulit untuk meruntuhkan dominasi dua pemain terbaik di muka bumi itu. Baik Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi terus mencetak gol mengesankan sepanjang musim.
Keduanya berusia 30-an, tapi sepertinya tidak ada yang menghentikannya. Selain itu, mereka bermain di tim yang lebih mapan dan liga yang lebih terkenal dan memberi mereka kesempatan lebih baik untuk memenangkan Ballon d'Or atas penampilan mereka musim ini dan di Piala Dunia.
Messi mungkin tidak bisa bermain di Piala Dunia dan harus memastikan kualifikasi terlebih dahulu. Namun tetap saja, dia diprediksi bakal jadi nomine tiga besar dan pesaing Ronaldo andai bisa bicara banyak di Barcelona musim depan.
I. Eka Setiawan
Advertisement