Cerita Menpora Nonton Langsung Tim Sepak Takraw Dicurangi

Menpora memahami keputusan tim sepak takraw putri Indonesia yang walk out di SEA Games.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Agu 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2017, 09:12 WIB
Sepak Takraw SEA Games 2017, SEA Games 2017
Timnas sepak takraw putri Indonesia tidak hadir melawan Tim Filipina pada SEA Games 2017 di Titiwangsa Indoor Stadium Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (21/8). Mundurnya timnas sepak takraw Indonesia karena dirugikan wasit. (Bola.com/Liputan6/Faiz Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Sepak Takraw Putri Indonesia terpaksa walk out dalam pertandingan melawan Malaysia pada ajang SEA Games 2017. Saat itu, Menpora Imam Nachrowi menyaksikan langsung tim dicurangi dengan keputusan wasit.

Imam saat itu menonton dari tribun VIP. Dia bahkan merekam pertandingan melalui ponsel miliknya. Politisi PKB itu juga melihat langsung saat tim melayangkan protes ke wasit, tapi tidak dihiraukan. Puncaknya, tim akhirnya memutuskan walk out padahal sedang dalam posisi unggul 16-10.

Imam memang tidak tahu persis diskusi yang terjadi sampai akhirnya memutuskan walk out. Setelah semua tim keluar lapangan, Imam menanyakan alasan mereka meneguhkan langkah untuk tidak melanjutkan pertandingan.

"Kenapa Anda mengambil keputusan itu? Kami sudah berulang-ulang protes seperti yang bapak saksikan di tribun. Tapi tidak digubris, malah mengatakan yang jadi wasit itu Anda atau saya," kata Imam.

Alasan itu disampaikan oleh pelatih tim dan Ketua Federasi Sepak Takraw yang hadir mendampingi tim bertanding. Tanpa diduga, Imam juga mendapatkan laporan dari anggota federasi Sepak Takraw tentang profil wasit yang memimpin pertandingan.

Sang wasit rupanya memiliki rekor buruk, terutama soal objektivitas saat menjadi pengadil di lapangan. "Kalau mau menang memang harus nunjuk wasit itu Pak," kata Imam menirukan laporan yang diterimanya.



Pria asal Madura itu merasa ada yang harus dibenahi dengan sistem perwasitan di SEA Games 2017. Sebuah kemenangan sejatinya harus didapat dari hasil kerja keras dan kejujuran saat bertanding.

"Boleh ingin menang, tapi harus dengan cara halus karena kalau kasar kelihatan sekali," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya