Kakak Menpora Dito, Mesty Ariotedjo Sebut Pemotongan Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Bikin Kualitas Masyarakat Rendah

Menurut kakak Menpora Dito Ariotedjo, Mesty Ariotedjo, menjadikan anggaran pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas pendamping justru akan menjadi masalah.

oleh Henry Diperbarui 16 Feb 2025, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2025, 19:00 WIB
Kakak Dito Ariotedjo, Mesty Ariotedjo berharap adiknya bisa menjalankan amanah yang diberikan untuk bila dilantik menjadi Menpora baru.
Kakak Dito Ariotedjo, Mesty Ariotedjo berharap adiknya bisa menjalankan amanah yang diberikan untuk bila dilantik menjadi Menpora baru.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Mesty Ariotredjo yang dikenal sebagai spesialis dokter anak ternyata tak ragu mengutarakan kritik pada pemerintah. Seperti baru-baru ini doker Mesty Ariotedjo mengkritik keras efisiansi atau pemotongan anggaran yang malah berimbas pada pendidikan dan kesehatan. 

Dokter anak yang juga kakak kandung dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo itu menyebut menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas pendamping justru akan menjadi masalah. Hal ini disampaikan Mesty melalui akun X miliknya.

Pada unggahannya, Mesti membagikan videonya tentang membantu meningkatkan sumber daya manusia melalui startup yang ia bangun. Namun upayanya juga berbenturan dengan kebijakan pemerintah sekarang ini. "Dan malah anggaran pendidikan dipotong dan jadi prioritas pendamping bersama kesehatan, bye," cuit Mesty pada Jumat, 14 Februari 2025.

"Kesehatan dan edukasi adalah prioritas utama. Apa sengaja masyarakatnya mau dijaga berkualitas rendah terus, IQ jongkok terus? Supaya apa?" tambahnya. Pernyataan Mesty sontak menuai beragam respons dari warganet.

Sebagian mendukung kritikan Mesty, dan ada juga yang salut dengan keberanian wanita 35 tahun itu meski adiknya duduk sebagai menteri di pemerintahan Prabowo Subianto.

"Ya iyalah biar bisa dikibulin terus diadu domba. terbaru, Pensiun PNS mau dijarah sama kemenkeu. banyak yg gak peduli bahkan ada yg dukung. mungkin karena iri. bilang gak kerja masih nyusahin," komentar seorang warganet.

"Supaya gampang disetir pas pemilu dok, dikasih bansos jadinya lgsg makasih. Orang miskin udh ga mikirin pendidikan yang penting perut dulu keisi," sahut warganet lain.

"Masih ga nyangka yg nulis ini kakaknya Menpora yang ga jadi tersangka krn balikin duit suwap," sebut yang lain. "Beda banget sama adiknya ya, makasih udah speak up, Dok!" kata warganet yang lain.

"Bilangin adekmu yang nyebur di sistem tsb dok 😔😔😔😔😔😔,” ujar yang lain. “Dg posisi menpora, berat pasti. Thanks dokmes sudah menyuarakan ini," timpal warganet lainnya.

 

Sosok Mesty Ariotedjo Ramai Dibahas

Kakak Menpora Dito, Mesty Ariotedjo Sebut Pemotongan Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Bisa Bikin Kualitas Masyarakat Rendah
Kakak Menpora Dito, Mesty Ariotedjo Sebut Pemotongan Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Bisa Bikin Kualitas Masyarakat Rendah.  foto: X, @mestyariotedjo... Selengkapnya

Di awal tahun lalu, sosok Mesty Ariotedjo juga sempat ramai dibahas di media sosial. saat itu ia mengunggah soal pentingnya ajarkan regulasi emosi pada anak sejak dini. Dalam cuitan di akun Twitternya @mestyariotedjo pada 10 Januari 2024, ia mengungkap sebagai dokter spesialis anak belum pernah membahas soal politik di media sosial.

Namun kali ini Mesty Ariotedjo menyentil soal rasa takut jika memilih pemimpin yang punya sifat tantrum dan belum bisa meregulasi emosinya. Cuitan yang awalnya ia tulis melalui akun Twitter atau X miliknya, kemudian diunggah ulang di akun TikTok-nya @doktermesty pada Rabu, 10 Januari 2024.

"Aku jujur takut memiliki pemimpin negara yang belum mampu meregulasi emosinya, mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas seperti gobl*k, ndasmu. Apalagi perkara HAM yang belum usai," tulisnya dalam unggahannya.

Dokter Mesty lantas lanjut membicarakan perkara dirinya yang tidak akan mau memilih calon pemimpin yang masih suka tantrum. "Aku belum tahu mau milih siapa, tapi jelas aku tahu enggak akan pilih siapa. Bayangkan punya anak tantrum aja sulit. Bisa bayangin enggak punya pemimpin bangsa yang tantrum dan belum bisa regulasi emosi? Aku sih takut. Punten," tulisnya lagi.

 

Mesty dan Dito Ariotedjo Beda Pilihan

Mesty Ariotedjo
Mesty Ariotedjo ungkap alasan jadi dokter spesialis anak. (dok. pribadi)... Selengkapnya

Diduga cuitannya ini menyindir Prabowo Subianto karena sempat singgung soal kata ‘Gobl*k’, ‘Ndasmu’, dan HAM yang pernah dilontarkan serta melekat pada diri Prabowo yang waktu itu berstatus capres nomor 2 inii dan sempat dibahas dalam debat capres sebelumnya. Menurut Mesty, ada sejumlah dampak buruk jika tidak mampu meregulasi emosi.

Orang yang tidak bisa meregulasi emosi maka dirinya tidak bisa memecahkan masalah dengan baik. Lantaran dari hasil studi seseorang dapat memecahkan masalah dengan baik jika ia bisa meregulasi emosinya.

Meski ketika itu belum pasti akan memilih siapa, dokter Mesty mengungkap capres siapa yang pasti tidak akan dipilih olehnya. Pertimbangan tersebut ia ambil karena tidak ingin punya pemimpin yang kurang punya kemampuan meregulasi emosi.

Kalau memang tidak akan memilih Prabowo maka Mesty tidak satu suara dengan sang adik yang diketahui merupakan salah satu pengurus partai Golkar yang termasuk pengusung pasangan Prabowo-Gibran.

Anggaran Kementerian yang Paling Banyak Dipangkas

Kementerian dan Lembaga dengan Pemangkasan Anggaran Terbesar Tahun 2025
Kementerian dan Lembaga dengan Pemangkasan Anggaran Terbesar Tahun 2025 (Tabel: Rizka Nur Laily M via GhatGPT I Data: Good Stats dan berbagai sumber)... Selengkapnya

Sementara itu, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Inpres ini menginstruksikan pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga (K/L) untuk meningkatkan efisiensi belanja negara.

Total anggaran yang dipangkas mencapai Rp306,69 triliun, terdiri dari pemangkasan belanja K/L sebesar Rp256,1 triliun dan pemangkasan transfer ke daerah senilai Rp50,59 triliun. Keputusan ini tentunya berdampak besar bagi beberapa kementerian dan lembaga yang anggarannya dipangkas dalam jumlah signifikan

Berdasarkan laporan dari Kementerian Keuangan, mengutip kanal Hot Liputan6.com, 12 Februari 2025, Kementerian Perumahan Umum dan Perumajan Rakyat (PUPR) menjadi lembaga dengan pemangkasan anggaran terbesar, mencapai Rp81,38 triliun.

Ini tentu berdampak pada proyek infrastruktur yang sedang berjalan. Di urutan kedua ada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dengan angka Rp22,54 triliun, diikuti Kementerina Kesehatan di nomor tiga dengan Rp19,63 iriliun. Sedangkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ada di urutan kedelapan dengan pemotongan anggaran mencapai Rp8,08 triliun.

 

Infografis Menkeu Pangkas 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas Kementerian dan Lembaga
Infografis Menkeu Pangkas 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas Kementerian dan Lembaga. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya