Nyanyian Nazi Pancing Kemarahan Bek Timnas Jerman

Sekelompok pendukung garis keras Timnas Jerman meneriakkan nyanyian Nazi.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 03 Sep 2017, 20:20 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2017, 20:20 WIB
mats hummels
Bek tim nasional Jerman, Mats Hummels. (AFP/Patrik Stollarz)

Liputan6.com, Berlin - Para pemain Timnas Jerman mengecam sekelompok pendukung garis keras yang meneriakkan nyanyian era Nazi pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018. Bek Der Panzer, Mats Hummels, berharap kemenangan timnya nanti tidak dinodai dengan aksi-aksi tercela.

Timnas Jerman akan lolos ke putaran final Piala Dunia Rusia asalkan mengalahkan Norwegia di Stuttgart pada pertandingan lanjutan kualifikasi Senin besok. Hal itu bisa terjadi jika rival terdekat mereka, Irlandia Utara, gagal mengalahkan Republik Ceko di Belfast.

Sebelumnya, pada Sabtu (2/9), sekelompok penggemar yang melakukan perjalanan ke Praha menyanyikan yel-yel Nazi sehingga mengejutkan pasukan Joachim Loew saat menghadapi Republik Ceko.

Dari perspektif Jerman, nyanyian yang bertepatan dengan ulang tahun invasi Jerman ke Polandia pada permulaan Perang Dunia II September 1939 tersebut, dinilai sangat memalukan. Pada pertandingan itu, bola hasil sundulan Mats Hummels di Praha sukses mempertahankan rekor sempurna Jerman dengan tujuh kemenangan dari tujuh laga kualifikasi Piala Dunia.

Namun, kemenangan dengan skor 2-1 itu tercemar dengan nyanyian Nazi. Apalagi kelompok penggemar Timnas Jerman bersiul saat pemain mengheningkan cipta sejenak sebelum kick off guna mengenang dua pejabat Ceko yang meninggal dunia.



Setelah itu, nyanyian "Sieg Heil" (Hail Victory) dari sekumpulan penggemar Jerman terdengar selama pertandingan oleh pemain di lapangan. "Nyanyian itu adalah malapetaka, sangat buruk," kata Hummels dilansir dari AFP.

"Itu dimulai saat sedang mengheningkan cipta, yang menunjukkan perilaku buruk beberapa penggemar," ujar Hummels.

Seusai pertandingan, para pemain Jerman pun enggan menyapa para penggemar yang duduk di blok tersebut. Striker Jerman, Timo Werner, juga mengalami kekerasan verbal oleh sekitar 200 pendukung kendati ia mencetak gol pembuka saat laga baru berjalan empat menit.

Pemain klub RB Leipzig berusia 21 tahun itu menjadi populer di kalangan fans Jerman karena aksi "diving" untuk mendapatkan penalti pada pertandingan Bundesliga melawan Schalke musim lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya