Liputan6.com, Jakarta - Beberapa seri terakhir MotoGP 2017 menunjukkan perkembangan bagus dari Jorge Lorenzo. Pembalap Ducati tersebut mulai konsisten bersaing di barisan depan hingga nyaris meraih kemenangan di Aragon.
Ya, MotoGP Aragon bisa disebut sebagai balapan terbaik Lorenzo di musim ini. Ia tak pernah begitu dekat dengan kemenangan seperti di Aragon. Meski pada akhirnya finis di podium ketiga, Ducati merasa bahwa Lorenzo mulai menunjukkan indikasi positif.
Advertisement
Baca Juga
Sejatinya, kebangkitan Lorenzo sendiri sudah terlihat sejak MotoGP Austria. Performanya jauh lebih baik setelah tiga balapan beruntun selalu finis di luar 10 besar. Sayang, ia tak mendapatkan podium di Austria, Inggris, dan San Marino.
Di San Marino, ia berpeluang besar merebut podium juara. Sayang, saat sedang asik memimpin balapan, ia malah terjatuh dan keluar lintasan. Untungnya, ia meraih hasil yang jauh lebih baik di Aragon. Ia pun optimistis menuju empat balapan terakhir musim ini.
"Saya telah belajar bagaimana menangani gas dengan lebih lembut. Dengan cara ini, saya mampu menghindari goyangan pada ban. Sebanyak 23 lap di Aragon seperti yang saya harapkan. Tapi, sangat sulit dalam tujuh putaran terakhir. Saya tak bisa berbuat lebih banyak soal ban," kata Lorenzo, dilansir Speedweek.
"Michelin membawa tiga ban belakang yang sangat mirip pada tujuh balapan terakhir. Di Aragon sangat berbeda. Ban keras tidak saya coba. Ban medium sangat berbeda dari yang lunak, setidaknya untuk saya. Saya tak bisa memakainya karena sangat lambat," ungkapnya.
Saat ini Lorenzo menempati urutan ketujuh klasemen MotoGP 2017. Aragon adalah podium keduanya di musim ini selain finis ketiga MotoGP Spanyol. Dengan 106 poin, ia masih terpaut 11 angka dari pembalap debutan, Johann Zarco.