Liputan6.com, Jakarta - Thomas Luthi akan menjajal kelas MotoGP pada musim 2018 bersama Marc VDS. Sebagai rookie, Luthi sendiri cukup telat karena kini ia telah berusia 31 tahun. Namun, ia sama sekali tak merasa terganggu dengan hal itu.
Menurutnya, bersaing di Moto2 adalah cara yang tepat agar seorang pembalap memiliki modal untuk berjuang di MotoGP. Luthi sendiri sudah tercatat sebagai pembalap Moto2 sejak musim 2010.
Advertisement
Baca Juga
Meski belum pernah meraih gelar juara dunia, ia tetap dianggap sebagai pembalap Moto2 yang patut diwaspadai. Keputusan Luthi untuk terus berkiprah di Moto2 sendiri cukup mengherankan. Padahal, beberapa mantan lawannya seperti Marc Marquez, Johann Zarco, Maverick Vinales, dan Alex Rins sudah naik kelas.
Meski terbilang telat, Luthi berharap menjadi salah satu pembalap yang disegani di MotoGP musim depan. Ia terinspirasi dengan kiprah Marquez saat baru debut di musim 2013. Saat itu ia langsung menjadi juara dunia.
"Marc sangat luar biasa dan kedatangannya ke MotoGP sangat mengesankan. Tapi bahkan dirinya pun kesulitan saat di Moto2. Saya bertarung dengannya untuk meraih kemenangan meski akhirnya ia yang menjadi juara," kata Luthi, dilansir Motorsport.
Tak hanya Marc, pembalap Yamaha Tech 3, Zarco yang berstatus rookie di MotoGP 2017 juga mampu membuat kejutan di musim perdana. Tanpa butuh waktu lama, ia mampu bersaing dengan pembalap-pembalap top, bahkan mampu mengalahkan Jorge Lorenzo.
"Apa yang dilakukan Zarco atau Rins, apa yang dilakukan Franco, itu menunjukkan bakat yang ada di Moto2," ujar Luthi yang tengah menempati urutan kedua klasemen Moto2 2017 dengan raihan 227 poin tersebut.