Hadapi Srikandi Cup, Kekuatan Sahabat Semarang Timpang

Sahabat Semarang kehilangan sejumlah pemain pilar dalam menghadapi Srikandi Cup.

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 08 Nov 2017, 17:54 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 17:54 WIB
Sahabat Semarang
Pelatih Sahabat Semarang, Xaverius Wiwid, dipaksa mengandalkan pemain muda pada ajang Srikandi Cup. (Istimewa)

Semarang - Kekuatan Sahabat Semarang diyakini tak sekuat musim lalu. Tim asuhan Xaverius Wiwid itu tak hanya kehilangan sejumlah pilar, tapi juga harus mengandalkan banyak pemain muda pada ajang Srikandi Cup 2017-2018. 

Skuat Sahabat Semarang memang diprediksi tak sekuat dulu. Natasha Debby Christalin yang sebelumnya selalu menjadi andalan, memutuskan pindah ke Surabaya Fever.

Kondisi ini diperparah dengan belum pulihnya pemain senior lainnya, Yuni Anggraeni. Yuni masih bergelut dengan cedera yang dia dapat saat membela timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2017.

Alhasil, Wiwid dipaksa untuk memaksimalkan para pemain muda yang belum pernah merasakan ketatnya persaingan kompetisi level tertinggi basket putri nasional.

"Musim ini kami harus berteman dengan kenyataan bahwa 80 persen pemain Sahabat yang akan berlaga pada ajang Srikandi nanti merupakan muka-muka baru. Para pemain senior yang masih akan bermain antara lain (Dewi) Sungging dan Ratnani. Mereka saya harapkan akan menjadi figur buat para juniornya," kata Wiwid seperti dalam rilis yang diterima Bola.com, Rabu (8/11/2017).

Perjuangan Wiwid dan anak asuhnya diyakini terbilang berat. Ambisi menjadi juara tampaknya akan sulit terealisasi mengingat dua tim kuat, Surabaya Fever dan Merpati Bali, justru kian kuat dengan mendatangkan pemain berpengalaman.

Meski demikian, Wiwid tak khawatir. Dia juga tak merasa ada tekanan meski harus menghadapi kompetisi dengan skuat "daun muda".

"Dari awal tahun 2006 saya melatih tim Sahabat Semarang, saya sudah terbiasa melatih para pemain muda. Jadi seperti ke awal lagi dan saya merasa tidak ada tekanan meskipun musim ini para pemain saya sebagian besar muda," tutur Wiwid.

"Salah satu kuncinya adalah komunikasi dan pendekatan. Di lapangan saya keras dan disiplin, di luar kami berteman sekaligus saudara," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnnya, delapan klub sudah berkomitmen menggelar Srikandi Cup. Surabaya Fever, Sahabat Semarang, Merpati Bali, Merah Putih Samator Jakarta, Tanago Friesan Jakarta, Tenaga Baru Pontianak, Flying Wheel Makassar, dan GMC Cirebon, bakal adu kekuatan untuk menjadi yang terbaik.

Makassar bakal menjadi tuan rumah pada seri pertama yang bergulir mulai 20 November 2017. Srikandi Cup yang dijadwalkan berlangsung empat seri, bakal diakhiri di Cirebon pada April 2018.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya