Bos Ducati Ungkap Penyebab Dovizioso Gagal Menjuarai MotoGP 2017

Penampilan buruk Andrea Dovizioso di Argentina, Brno, dan Phillip Island, diklaim menjadi faktor utama penyebab kegagalan meraih gelar.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 14 Nov 2017, 01:43 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2017, 01:43 WIB
Andrea Dovizioso
Direktur Ducati, Paolo Ciabatti, menilai penampilan buruk Andrea Dovizioso di Argentina, Brno, dan Phillip Island, jadi faktor utama penyebab dirinya gagal meraih gelar MotoGP 2017. (dok. MotoGP)

Valencia - Direktur Ducati, Paolo Ciabatti, mengungungkapkan penyebab Andrea Dovizioso gagal meraih gelar juara dunia MotoGP 2017. Ciabatti menilai, Dovi bakal keluar sebagai juara jika tampil impresif pada sejumlah seri yang dimenangi Marc Marquez.

Dovizioso menyelesaikan musim ini dengan anti-klimaks. Dia terjatuh dan gagal finis pada balapan pamungkas MotoGP 2017, di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (12/11/2017).

Sebaliknya, Marquez yang memiliki peluang besar meraih titel juara dunia, tampil cukup impresif. Rider asal Spanyol tersebut berhasil meraih podium ketiga. 

Sebelum balapan MotoGP Valencia, Dovizioso memang memikul beban besar untuk menjadi juara. Dengan selisih 21 angka dengan Marquez, Dovizioso dituntut untuk memenangi balapan dan berharap Marquez finis di bawah posisi 11.

Namun, Paolo Ciabatti menilai cerita sebenarnya akan berbeda andai Dovizioso berhasil tampil impresif pada tiga seri yakni Argentina, Republik Ceska, dan Australia.

Seperti diketahui, di Argentina Dovizioso terjatuh, di Ceska meraih posisi keenam, dan di Australia finis di urutan ke-13. Adapun Marquez berhasil menjuarai MotoGP Ceska dan Australia.

"Ya, sejujurnya Marquez adalah juara dunia dan dia layak mendapatkan gelar itu. Meski begitu, saya tidak ingin mengklaim kami benar-benar senang dengan hasil ini," kata Ciabatti seperti dikutip Speedweek, Selasa (14/11/2017).

"Kami menyesali raihan tempat keenam di Brno, tempat ke-13 di Phillip Island, dan terjatuh di Argentina di mana kami sama sekali tidak melakukan kesalahan. Jika kami finis di posisi tertentu di Australia dan meraih sebelas poin, serta berhasil finis lebih baik di Argentina, maka ini akan menjadi cerita yang berbeda," ucap pria asal Italia itu.

Meski demikian, peringkat kedua yang diraih Andrea Dovizioso di MotoGP 2017 merupakan prestasi terbaik Ducati dalam satu dekade terakhir. Pabrikan asal Italia itu terakhir kali meraih prestasi cemerlang pada 2007 ketika Casey Stoner menjadi jawara di MotoGP.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya