Gara-Gara 2 Pelanggaran Ini, Persib Kena Denda Rp 1,2 Miliar

Hukuman diberikan kepada Persib karena pelanggaran yang dilakukan suporter.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 26 Nov 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2017, 08:00 WIB
Persib Bandung, Liga 1 2017
Flare dan asap berwarna memancing kemarahan Bobotoh saat Persib Bandung melawan Persipura Jayapura pada laga Liga 1 2017 di Stadion GBLA, Minggu (7/5/2017). Persib Bandung menang 1-0. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta Persib Bandung menjadi salah satu klub yang paling sering mendapatkan hukuman denda dari Komisi Displin (Komdis) PSSI di Liga 1 2017. Hukuman diberikan karena pelanggaran yang dilakukan suporter.

Pelanggaran didominasi penyalaan flare dan smoke bomb di dalam stadion. Selain itu, seperti dilansir situs resmi klub, ada juga hukuman akibat aksi pelemparan botol, serta invasi ke lapangan.

Bahkan, akibat masuknya penonton ke lapangan, Persib mengalami kerugian yang tak kalah besar. Persib harus bermain tanpa dukungan suporter.

Tak tanggung-tanggung, jumlah denda yang ditimpakan kepada Persib mencapai Rp 1,245 miliar. Rinciannya, denda akibat pelanggaran suporter Rp 910.000.000, dan untuk tim sebesar Rp 335.000.000.

Persib juga terpaksa merogoh kocek tak cuma datang dari laga tim senior, tapi juga beberapa laga Persib U-19 di Liga 1 U-19.

Termasuk pada partai final Persib U-19 kontra Persipura Jayapura U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, 7 November 2017 lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sanksi

Bruno Lopes
Striker Persija Jakarta, Bruno Lopes, berusaha mengontrol bola saat melawan Persib Bandung pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11/2017). Persija menang 1-0 atas Persib. (Bola.com/Ronald Seger)

Sebelumnya, Persib mendapatkan sanksi kalah 0-3 dalam pertandingan yang berakhir 0-1 untuk kemenangan Persija. Tak hanya sanksi kekalahan, dalam surat keputusan bernomor 123/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017, tim Maung Bandung harus membayar denda sebesar Rp 200 juta untuk pelanggaran berat tersebut.

Hukuman kedua untuk Persib dijatuhkan atas pelanggaran penyalaan flare oleh suporter yang juga masuk ke lapangan dan merusak properti stadion saat menjamu Perseru Serui, pada pekan terakhir Liga 1, Minggu (12/11/2017). Suporter marah dan tak bisa menerima kenyataan Persib kalah 0-2 dari Perseru di pertandingan terakhir mereka.

Untuk pelanggaran yang satu itu, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung berupa denda sebesar Rp 195 juta, yang tertuang dalam surat bernomor 133/L1/SK/KD-PSSI/X/2017.


Putusan Komdis PSSI

Gerak Cepat delegasi FIFA-AFC di Jakarta
Wartawan menunggu delegasi FIFA-AFC di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11/2015). FIFA memiliki agenda pertemuan dengan pihak Asosiasi Pemain, PT Liga Indonesia dan Juga perwakilan Wartawan. (Bola.com / Nicklas Hanoatubun)

- Persib Bandung 123/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017- Nama kompetisi: Liga 1 2017- Pertandingan: Persija Jakarta vs Persib Bandung- Tanggal kejadian: 3 November 2017- Jenis pelanggaran: Tim, Menolak melanjutkan pertandingan. -Hukuman: Sanksi kalah 0-3 dan denda Rp 200 juta

- Panitia Pelaksana Pertandingan Persib Bandung 133/L1/SK/KD-PSSI/X/2017- Nama kompetisi: Liga 1 2017- Pertandingan: Persib Bandung vs Perseru Serui- Tanggal kejadian: 12 November 2017- Jenis pelanggaran: Suporter, Penyalaan flare, masuk ke lapangan dan merusak properti.- Hukuman: Sanksi denda Rp 195 juta

- Persib Bandung U-19 36/U-19/SK/KD-PSSI/X/2017- Nama kompetisi: Liga U-19 2017- Pertandingan: Persipura Jayapura U-19 vs Persib Bandung U-19- Tanggal kejadian: 7 November 2017- Jenis pelanggaran: Suporter, Penyalaan flare, pelemparan botol dan bangku stadion.- Hukuman: Sanksi denda Rp 75 juta

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya