Janji Presiden FIFA Terkait Rasialisme dan Doping di Piala Dunia

Presiden FIFA, Gianni Infantino, memiliki rencana khusus untuk Piala Dunia 2018 terkait tindakan rasial dan doping.

oleh Tyo Harsono diperbarui 28 Nov 2017, 09:57 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2017, 09:57 WIB
Telstar 18
Bola resmi Piala Dunia 2018, Telstar 18. (FIFA)

Jakarta - Presiden FIFA, Gianni Infantino, berjanji akan menindak tegas pelaku rasialisme dan doping pada ajang Piala Dunia 2018 di Rusia. Menurutnya, FIFA punya kewajiban hukum dan moral agar masyarakat dunia tak meninggalkan sepak bola.

Baca Juga

  • FIFA Tak Akui Rekor Gol Romelu Lukaku di Timnas Belgia
  • FIFA: Selamat kepada Bhayangkara FC
  • FIFA Dituntut untuk Larang Pemain Kolombia Tampil di Piala Dunia

Sejumlah pesepak bola papan atas seperti Yaya Toure dan Hulk sempat menjadi korban diskriminasi rasial di Rusia dalam beberapa waktu terakhir. Situasi tersebut membuat sebagian pihak mengkhawatirkan nasib para pemain di Piala Dunia 2018.

Infantino berjanji akan memberikan hukuman berat kepada pelaku diskriminasi rasial. Bahkan, Infantino mengaku siap menghentikan pertandingan jika diperlukan.

"Program anti-diskriminasi berada dalam peringkat teratas prioritas FIFA saat ini. Kami akan berusaha agar tidak terjadi insiden apa pun," kata Infantino.

"Apabila terjadi insiden, pertama kalinya kami akan melakukan prosedur tiga langkah. Wasit berhak menghentikan atau meninggalkan pertandingan. Kami akan membuat Piala Dunia 2018 menjadi milik semua pihak," lanjutnya.

Pada saat yang sama, Infantino juga mengutuk keras pelaku doping. Infantino dan FIFA menganggap hal tersebut merusak semangat kompetitif dalam sepak bola.

"FIFA ingin semua tim bermain jujur, berarti hal itu mencakup anti-diskriminasi dan doping. Seluruh pemain akan menjalani pemeriksaan dan semua harus menyadari situasi ini," kata Infantino.

Sumber: FourFourTwo

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya