Intervensi Pemerintah, FIFA Bisa Coret Spanyol dari Piala Dunia

Spanyol terancam dilarang bermain di Piala Dunia 2018 karena pemerintah mencampuri urusan RFEF.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 16 Des 2017, 08:20 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 08:20 WIB
Spanyol Pastikan Tiket Piala Dunia
Timnas Spanyol (AP/Alberto Saiz)

Liputan6.com, Zurich - Piala Dunia 2018 terancam tanpa Spanyol. FIFA menaikkan tingkat perhatian terkait intervensi politik pada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).

FIFA sudah memberi peringataan kepada RFEF terkait keterlibatan pemerintah Spanyol pada proses pemungutan suara untuk presiden baru federasi sepak bola Negeri Matador. Sikap pemerintah Spanyol membuat La Furia Roja berpotensi dilarang main pada Piala Dunia di Rusia tahun depan.

Seperti dilansir Reuters, RFEF saat ini dipimpin oleh Juan Luis Larrea sebagai pemimpin sementara. Mantan presiden RFEF, Angel Maria Villar, dipaksa mengundurkan diri terkait dakwaan-dakwaan korupsi. Spanyol sendiri lolos dengan meyakinkan di fase kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa FIFA belakangan mengirim surat kepada RFEF yang memperlihatkan kecemasan dengan situasi federasi dan mengingatkan bahwa, semua anggota federasi semestinya mengatur urusan-urusan dengan independen," demikian pernyataan FIFA.

"Semua asosiasi harus memastikan bahwa tidak ada intervensi dari pihak-pihak ketiga dalam urusan-urusan internalnya. FIFA telah mengontak RFEF dan dalam beberapa pekan mendatang delegasi FIFA dan anggota- anggota UEFA akan pergi ke Madrid untuk menganalisa situasi yang dialami RFEF," sambung pernyataan itu. 

Kecemasan FIFA

Surat kabar Spanyol El Pais melaporkan bahwa kecemasan FIFA terpusat pada sekitar departemen olahraga pemerintah yang mendesak untuk dilakukannya pemilihan presiden federasi yang baru.

Pernyataan dari RFEF mengatakan bahwa presiden Larrea telah mendiskusikan situasi dengan anggota-anggota FIFA pada undian Piala Dunia yang berlangsung pada 1 Desember 2017.

"RFEF menyampaikan kecemasan-kecemasan (FIFA) ini kepada menteri olahraga dan berharap dapat mengatur pertemuan perihal masalah ini. RFEF ingin semuanya kembali normal, yang selalu menjadi tujuan utama dewan direksi saat ini," bunyi pernyataan yang dikeluarkan RFEF.

"Kami menggarisbawahi bahwa kami semua ingin tim nasional berpartisipasi pada Piala Dunia 2018, khususnya setelah penampilan yang brilian pada kualifikasi."

Sergio Ramos Heran

Kapten Spanyol dan Real Madrid Sergio Ramos, yang berbicara menjelang final Piala Dunia Klub di Abu Dhabi, menambahkan, "Saya tidak dapat percaya bahwa Spanyol dapat kehilangan apa yang telah kami perjuangkan dengan begitu keras di lapangan karena masalah institusional, saya sulit mempercayainya."

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rahoy, mengatakan bahwa ia tidak cemas dengan kemungkinan negaranya akan dicoret dari tampil di Piala Dunia. Spanyol memenangi Piala Dunia untuk pertama kalinya pada 2010

Di Piala Dunia 2018 Rusia, Spanyol masih menjadi salah satu tim favorit juara. Rajoy juga optimistis masalah di RFEF bisa segera selesai tanpa mengorbankan Timnas Spanyol.

Seperti PSSI

"Saya tidak dapat merenungi skenario itu, saya tentu saja yakin bahwa Spanyol akan pergi ke Piala Dunia dan bahwa kami akan memenanginya," kata Rajoy kepada para pewarta di Brussel setelah pertemuan dengan negara-negara anggota Uni Eropa.

"Sikap pemerintah merupakan teladan dan pihak yang berwenang di departemen olahraga telah mendukung total perdana menteri," lanjutnya.

Pada 2015, Indonesia dikenai sanksi larangan bermain oleh FIFA untuk pertandingan-pertandingan internasional termasuk kualifikasi Piala Dunia. FIFA kala itu menganggap pemerintah Indonesia telah mencampuri urusan PSSI.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya