Liputan6.com, Turin - Akan sulit bagi siapa pun untuk menggeser Gianluigi Buffon dari statusnya sebagai kiper utama Juventus. Meski telah berusia 40 tahun, ia masih menjadi pilihan pertama pelatih Massimiliano Allegri.
Wojciech Szczesny datang ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2017 dengan biaya 12,2 juta euro. Sebelumnya, ia memperkuat AS Roma selama dua musim dengan status pinjaman dari Arsenal. Di Roma, ia adalah pilihan utama.
Advertisement
Baca Juga
Karenanya, cukup aneh saat kiper berusia 27 tahun itu menerima tawaran Juventus. Padahal, dirinya tentu sudah tahu bahwa ia hanya akan menjadi pelapis Buffon. Namun, hal itu tak membuat Szczesny merasa terbuang.
"Saya mengharapkan Buffon menjadi kiper yang hebat, ia pria yang luar biasa. Pemimpin sejati tim, berteman dengan semua orang. Ia adalah seseorang yang dicintai semua orang, ia membantu semua orang. Ia orang yang hebat," ujar Szczesny, dilansir Football Italia.
"Saya bahkan tak perlu mengatakan seperti apa dirinya sebagai seorang kiper karena semua orang tahu itu. Ini adalah pengalaman hidup yang luar biasa karena bisa bekerja sama dengannya. Saya berharap ini bisa berlanjut satu tahun lagi," ia menambahkan.
Kunci Sukses Juventus
Di sisi lain, Allegri tahu betul cara memperlakukan Szczesny di Juventus. Dengan tujuan bagian dari rotasi, kiper asal Polandia itu mendapat kesempatan tampil hingga 15 pertandingan. Untuk ukuran kiper pelapis, jelas itu jumlah yang cukup bagus.
Szczesny juga membeberkan soal kunci sukses Juventus bersaing di semua kompetisi musim ini. Seperti diketahui, Si Nyonya Tua masih setia menempel Napoli di puncak klasemen, berpeluang besar ke final Coppa Italia, dan akan bertarung di 16 besar Liga Champions.
"Setiap hari di Juventus, Anda menyadari bahwa ada tanggung jawab yang berbeda. Kami harus menang, kami wajib memenangi semuanya. Menang adalah hal biasa di sini, jadi ada tanggung jawab untuk bekerja lebih keras dari orang lain," ungkap Szczesny.
Advertisement
Rapor Szczesny di Setiap Klub
Brentford: 29 kebobolan, 10 clean sheet dari 28 laga
Arsenal: 194 kebobolan, 72 clean sheet dari 181 laga
AS Roma: 95 kebobolan, 23 clean sheet dari 81 laga
Juventus: 6 kebobolan, 11 clean sheet dari 15 laga