Legenda Barcelona Ungkap Cara Hentikan Lionel Messi

Menurut Deco tim manapun di dunia akan sangat beruntung jika dapatkan Messi

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 16 Feb 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 17:15 WIB
Coutinho Sumbang Gol, Barcelona Melenggang ke Final Copa del Rey
Striker Barcelona Lionel Messi dihadang dua pemain Valencia saat pertandingan Copa del Rey di stadion Mestalla di Valencia (8/2). Dengan hasil kemenangannya, Barcelona sukses memastikan tiket ke final Copa del Rey. (AP Photo/Alberto Saiz)

Liputan6.com, Jakarta Anderson Luis de Souza, atau yang lebih dikenal dengan nama Deco, mengungkap kehebatan mantan rekan setimnya di Barcelona, Lionel Messi.

Pasangan ini membuat debut mereka untuk Barcelona di musim 2004-2005. Mereka memenangkan dua gelar La Liga, dua Supercopas de Espana dan Liga Champions pada 2006.

Deco percaya Messi memiliki kemampuan luar biasa. Pemenang Ballon d'Or lima kali itu, selalu membuat tim lawan tak mungkin bisa menghentikannya.

"Yang bisa saya katakan adalah, jika Anda memiliki pemain seperti Messi, di tim mana pun di dunia ini, Anda memiliki keuntungan," kata Deco kepada Omnisport, Jumat (16/2/2018).

"Messi bukan hanya pencetak gol, dia juga bisa mendefinisikan cara lawan bertahan," lanjutnya.

Sangat Reaktif

Barcelona, Valencia, Copa del Rey
Striker Barcelona, Lionel Messi saat melawan Getafe ()

Menurut mantan pemain Porto dan Chelsea ini, melawan Messi bukan hal mudah. "​​Dia tidak dapat diprediksi dalam duel satu lawan satu, dan juga dengan umpannya," katanya.

"Dan jelas, tim lain akhirnya sangat reaktif terhadap apa yang dia lakukan di lapangan," kata Deco.

7 Klub

img_deco-14.jpg
Senyuman gelandang Portugal Deco di sesi latihan timnas di Bekker High School, Magaliesburg, 26 Juni 2010, jelang laga babak 16 besar PD 2010 lawan Spanyol. AFP PHOTO / FRANCISCO LEONG

Deco pernah memperkuat tujuh klub profesional. Namun ia baru menemui masa keemasannya ketika bermain di Porto musim 1999 sampai 2004. Bersama klub asal Portugal itu Deco berhasil merasakan gelar juara Liga Champions, Liga Portugal, Taça de Portugal (Piala Portugal), dan Piala Uefa (sekarang Liga Europa).

Deco kemudian pindah ke Barcelona pada musim panas 2004. Setelah empat tahun membela Barca, Deco diboyong oleh Chelsea.

Di masa tuanya, Deco hijrah ke Brasil dan bermain untuk Fluminense. Prestasinya terus berlanjut karena ia mampu mengantarkan klubnya meraih trofi juara Liga Brasil, Campeonato Carioca, dan Taça Guanabara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya