Jack Miller Kandidat Kuat Pengganti Jorge Lorenzo di Ducati

Masa depan Jorge Lorenzo bersama Ducati belum pasti, Jack Miller jadi calon penerus.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2018, 14:10 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2018, 14:10 WIB
Jorge Lorenzo
Pembalap MotoGP tim Ducati Corse, Jorge Lorenzo (dok. MotoGP)

Liputan6.com, Bologna - Rumor soal masa depan Jorge Lorenzo terus berkecamuk dalam desas-desus silly season MotoGP. Pasalnya, hingga kini Jorge Lorenzo belum mampu meraih hasil signifikan dan belum mendapatkan tanda tangan kontrak baru.

Ducati Corse pun mulai dikabarkan tengah mencari kandidat pengganti Por Fuera tahun depan. Hal ini sejatinya diungkapkan lebih dulu oleh Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti.

Kepada GPOne, Ciabatti menyatakan bahwa duet Alma Pramac Racing, Danilo Petrucci dan Jack Miller bisa menjadi calon pengganti untuk Jorge Lorenzo yang baik. Sayang, Petrucci tahun ini akan berusia 28 tahun, sementara Miller yang masih 23 tahun bisa dilibatkan dalam proyek jangka panjang.

Manajer Tim Ducati Corse, Davide Tardozzi juga mengaku sangat terkesan pada performa Miller. 'Sekadar' mengendarai Desmosedici GP17, JackAss masuk 10 besar di empat seri pertama, meraih pole fenomenal di Argentina dan nyaris meraih podium usai finis keempat. Meski begitu, Tardozzi yakin 2019 bukan waktu yang tepat bagi Miller untuk naik ke tim pabrikan.

"Jack masih merangkak naik dan masih dalam tahap belajar, karena ia tak punya kesempatan terbaik dalam tahun-tahun pertamanya di MotoGP," ujarnya kepada Motor Sport Magazine.

 

Tampil Konsisten

Jorge Lorenzo, MotoGP
Kontrak pembalap Ducati, Jorge Lorenzo akan berakhir usai MotoGP 2018. (Twitter/Jorge Lorenzo)

"Jadi ia punya banyak hal yang masih harus dikembangkan. Pertama, kami minta dia tampil konsisten, dan sekalinya konsisten, ia bisa berusaha melaju cepat. Kini, ia tengah melakukannya," katanya.

Desmosedici pun diketahui memiliki sebuah masalah 'klasik' yang hingga kini belum ditemukan solusi jitunya, yakni sulitnya motor diajak berpindah arah di tikungan. Masalah ini lebih parah terjadi pada motor GP17 ketimbang GP18, namun Miller justru tak pernah mengeluhkannya, dan inilah yang membuat Ducati takjub.

"Kami harus menunggu dan tak memberinya beban. Kami butuh waktu dengan Jack; mungkin tidak setahun, melainkan dua tahun. Tapi kami percaya ia punya talenta untuk jadi rider Ducati yang cepat. Gaya balapnya cocok dan sempurna bagi motor kami: jika motornya tak mau belok, dia bikin motornya belok!" ungkap Tardozzi.

Jika Miller benar-benar naik ke tim pabrikan dalam waktu dekat, maka ia akan berpeluang mengikuti jejak para rider Australia lain yang kini berstatus sebagai 'Legenda Ducati'. Troy Bayliss dan Casey Stoner adalah dua di antaranya, yang uniknya juga tumbuh di arena dirt track seperti Miller.

Tak Pernah Istirahat

Jack Miller
Pebalap Marc VDS Honda, Jack Miller (Bola.com/Twitter/TeamEG00MarcVDS)

"Saya jengkel lihat temperatur rem belakang saya," ujar Miller sembari tersenyum. "Saya membakar rem belakang saya, saya rasa rem belakang saya tak pernah 'istirahat'. Dengan Honda, saya lebih banyak menggunakan rem itu untuk menghentikan motor dan mengurangi wheelie. Dengan Ducati, rem ini lebih untuk membuat motor berbelok," tuturnya.

Kontrak Miller dengan Ducati dan Pramac sejatinya habis pada akhir tahun nanti. Meski begitu rider Australia ini mengaku punya opsi lanjutan untuk 2019. "Saya punya opsi lanjutan dengan Ducati. Jadi terserah mereka mau menggunakannya atau tidak," jelas runner up Moto3 2014 ini.

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya