Piala AFF U-19 2018: Pelatih Malaysia Sayangkan Pelemparan Botol Pendukung Timnas Indonesia U-19

Penonton kecewa karena Timnas Indonesia U-19 kalah dari Malaysia U-19.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 13 Jul 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 17:45 WIB
Malaysia Vs Indonesia 2
Timnas Indonesia U-19 gagal ke final Piala AFF U-19. (Aditya Wany)

Liputan6.com, Sidoarjo - Pelatih Timnas Malaysia U-19, Bojan Hodak menyayangkan kejadian pelemparan botol yang menyerang timnya selepas pertandingan babak semifinal Piala AFF U-19 2018 menghadapi Timnas Indonesia U-19. Bertanding di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (12/7/2018), Malaysia berhasil menang 4-3 lewat adu penalti dan lolos ke babak final untuk menantang Myanmar U-19.

Di satu sisi, Hodak memuji militanisme pendukung Timnas Indonesia U-19 yang selalu memenuhi stadion serta membuat mental tim lawan runtuh. Meski melakukan pelemparan kepada timnya, pria berusia 47 tahun itu tidak sepenuhnya menyalakan perilaku pendukung Indonesia pada turnamen yang disiarkan langsung dan ekslusif di Indosiar ini.

Menurutnya, Federasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI juga punya andil untuk memberikan edukasi kepada suporter.

"Fantastis. Tapi saya tidak paham kenapa setelah pertandingan. Federasi sepak bola Indonesia seharusnya memberikan edukasi, hal seperti ini tidak boleh terjadi," ujar Hodak.

"Kalau Indonesia mau menggelar Piala Asia, bahkan saya dengar mau jadi tuan rumah Piala Dunia, mereka harus berbenah," katanya menambahkan.

Tertarik Berkarier di Indonesia

Timnas Indonesia U-19 Vs Thailand U-19 di Piala AFF U-19 2018.
Timnas Indonesia U-19 Vs Thailand U-19 di Piala AFF U-19 2018. (PSSI)

Meriahnya atmosfir sepak bola Indonesia membuat Hodak penasaran ingin berkarier di Tanah Air. Mantan pelatih Johor Darul Ta’zim (JDT) ini mengaku pernah mendapat beberapa tawaran dari klub Indonesia, namun waktunya selalu tidak tepat.

"Saya sudah mendapatkan banyak tawaran dari Indonesia, tapi waktunya-nya tidak pernah tepat. Waktu itu pernah ditawari, tapi saya masih di Johor (JDT), lalu Kelantan, melatih di Indonesia tentu saja akan jadi pengalaman berharga, Indonesia punya pemain-pemain bagus dan atmosfir yang luar biasa. Anda tahu bagaimana pekerjaan kami para pelatih, kalau ada kontak di saat yang tepat pasti saya tertarik," tutur Hodak.

Antusias Hodak

Selain melihat langsung meriahnya sepak bola nasional, Hodak juga mendengar cerita yang menyenangkan dari para pemain Indonesia yang berkarier di Malaysia.

"Saya tahu ada pemain Indonesia yang bermain di Liga Malaysia, mereka menceritakan banyak hal soal sepak bola Indonesia," tutur arsitek asal Kroasia itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya