5 Pemain yang Pernah Adu Mulut dengan Jose Mourinho

Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih bertangan dingin yang tak takut mengomeli anak asuhnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2018, 19:00 WIB
Manchester United-Sevilla
Pelatih MU, Jose Mourinho berbincang dengan striker Romelu Lukaku saat sesi latihan di dekat Carrington, Inggris (12/3). MU akan melawan wakil Spanyol Sevilla di leg kedua 16 besar Liga Champions di Old Trafford. (AFP Photo/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta - Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini. Pria yang saat ini menakhodai Manchester United itu dikenal mampu memberikan banyak piala untuk tim yang sedang diasuhnya.

Selain itu, Jose Mourinho juga pantas mendapat kredit karena sukses mengembangkan talenta muda menjadi pemain kelas dunia. Ricardo Carvalho, Deco, Arjen Robben, Didier Drogba, Raphael Varane, Angel Di Maria dan Mesut Ozil adalah beberapa contoh di antaranya.

Meskipun begitu, Mourinho tidak selalu punya hubungan yang bagus dengan semua anak buahnya. Bahkan beberapa pemain di antaranya pernah berseteru dengan pria Portugal tersebut.

Berikut ini lima pemain yang pernah terlibat cekcok dengan Jose Mourinho seperti dilansir Sportskeeda.

Bastian Schweinsteiger

Jose Mourinho
Jose Mourinho dan Bastian Schweinsteiger (AFP/Oli Scarff)

Schweinsteiger direkrut oleh Louis van Gaal pada musim 2015-16 dengan biaya 6,5 juta pounds dari Bayern Munchen. Sayangnya, juara Piala Dunia itu hanya membuat 18 penampilan. Schweinsteiger mengalami masalah kebugaran dan situasinya semakin buruk di musim berikutnya dengan kedatangan manajer baru Jose Mourinho.

Hanya beberapa hari setelah kedatangannya, Mourinho mengirim Schweinsteiger untuk berlatih dengan tim U-23. Selain itu, pemain Jerman itu dicoret dari skuat Liga Europa dan bahkan jarang terlihat di tim utama.

Schweinsteiger akhirnya kembali ke tim pada bulan Oktober dan akhirnya dijual ke klub MLS Chicago Fire setelah pergantian tahun.

 

 

Kevin De Bruyne

Pemain Terbaik, Nominasi FIFA 2018, Lionel Messi
Kevin De Bruyne. (AFP/Emmanuel Dunand)

Hubungan Jose Mourinho dengan Kevin De Bruyne memang tidak bagus saat mereka berdua berada di Chelsea.

De Bruyne merasa frustrasi dengan minimnya menit bermain di Stamford Bridge dan ingin pergi untuk mencari kesempatan bermain rutin. Keinginan De Bruyne untuk pergi dipenuhi dan akhirnya berlabuh di Wolfsbrug pada musim 2013-2014.

Meskipun begitu, permintaan De Bruyne itu berbuntut panjang. Mourinho mencerca De Bruyne sebagai pemain yang cengeng.

"Dengan De Bruyne, jika ada pemain yang mengetuk pintu Anda dan menangis setiap hari dia ingin pergi, Anda harus mengambil keputusan," kata Mourinho.

"Tapi, jika dia di Chelsea dan bukan di Wolfsburg, dia tidak akan mencapai level ini. Dia tidak siap untuk bersaing. Dia anak yang merasa kesal dan berlatih sangat buruk."

 

 

Luke Shaw

Luke Shaw - Jose Mourinho
Bek Manchester United, Luke Shaw (kiri), bersama Jose Mourinho (Twitter/Luke Shaw).

Shaw sebelumnya dianggap sebagai salah satu fullback yang sangat menjanjikan di Eropa. Namun, cedera menghambat perkembangannya dan kedatangan Mourinho di Old Traffrod sangat tidak membantunya.

Mourinho pernah melontarkan kritik secara terbuka kepada Shaw. Bek asal Inggris itu disebutnya tidak layak berada di bangku cadangan karena tertinggal jauh dibanding rekan-rekannya.

Dan Mourinho rupanya tidak hanya sekali melancarkan kritik secara terbuka kepada Shaw.

Ada beberapa pemain yang juga mendapat perlakuan serupa seperti Shaw. Salah satunya adalah Romelu Lukaku. Di Chelsea, bersama De Bruyne, kedua pemain memutuskan untuk hengkang setelah berseteru dengan Mourinho. Shaw pun bisa mengikuti jejak mereka dengan meninggalkan Old Trafford.

 

Samuel Eto'o

img_mou-etoo.jpg
Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho (kanan) saat memberi instruksi kepada strikernya asal Kamerun, Samuel Eto'o di laga penyisihan grup Liga Champions melawan Barcelona di San Siro, 16 September 2009. (AFP PHOTO / Christophe Simon)

Pemain Kamerun itu pernah menjadi anak buah Mourinho di Inter Milan dan Chelsea. Mourinho adalah salah satu alasan Eto'o datang ke Chelsea setelah mereka berdua memenangkan Liga Champions pada 2010. Namun, hubungan mereka saat di Stamford Bridge justru berantakan.

Tanda-tanda memanasnya hubungan mereka mulai terlihat saat Mourinho mempertanyakan usia sang pemain. Eto'o tidak meresponnya dengan baik dan menjawab, "Saya mungkin berumur 50 tahun, tapi saya masih mencetak gol."

Eto'o juga pernah menjadi sasaran kemarahan Mourinho atas kegagalan Chelsea menjebol gawang Norwich. Akibat perselisihan tersebut, Eto'o diminta untuk tidak mengikuti sesi latihan Chelsea.

Situasi itu membuat Eto'o kecewa dan pemain Kamerun itu kemudian meninggalkan Chelsea pada akhir musim 2013/14 dengan bergabung Everton.

 

Iker Casillas

Porto-Iker Casillas
Kiper Porto, Iker Casillas. (AP Photo/Luis Viera)

Tahun terakhir Mourinho di Real Madrid memunculkan beberapa perseteruan. Salah satunya adalah dengan kiper Iker Casillas.

The Special One menuding Casillas sebagai pengkhianat dan pemain yang sangat egois. Hal itu terjadi setelah pertandingan El Clasico karena sang kiper menelepon Xavi dan tidak setuju dengan taktiknya.

Akibatnya, Casillas kemudian dicoret dari tim utama dan posisinya digeser oleh Diego Lopez. Namun, Casillas bertahan di Madrid selama dua musim lagi sebelum bergabung dengan Porto pada tahun 2015.

Sumber: Bola.net

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya