Kisah Kegagalan Karier Pemain yang Lebih Hebat dari Cristiano Ronaldo

Fabio Paim sempat disebut sebagai pemain yang lebih hebat dari Cristiano Ronaldo ketika masih sama-sama berada di Sporting CP.

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 14 Agu 2018, 17:37 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 17:37 WIB
Fabio Paim
Fabio Paim sempat disebut sebagai pemain yang lebih hebat dari Cristiano Ronaldo. (doc. FPF)

Jakarta - Cristiano Ronaldo menjadi tolok ukur keberhasilan seorang pemain sepak bola. Berangkat dari kota kecil di Portugal, ia fokus menjalani karier sebagai pesepak bola. Namun, ada sebuah kisah menarik mengenai pemain yang sempat memiliki kemampuan sepak bola lebih baik dari Ronaldo. Pemain tersebut adalah Fabio Paim.

Ronaldo pernah mengatakan bahwa ada pemain yang lebih hebat darinya. Pemain tersebut masuk ke akademi Sporting Club de Portugal pada tahun yang sama dengan Ronaldo, yaitu pada 1997. Bedanya, pemain tersebut memiliki usia yang lebih muda tiga tahun dari Ronaldo.

Menapaki karier secara bersama, Ronaldo pun mengenang perjalanannya mengenai Fabio Paim.

"Jika Anda berpikir saya adalah pemain yang hebat, tunggu sampai Anda melihat Fabio Paim," ujar Ronaldo ketika masih menapaki kariernya bersama Manchester United.

Pengakuan dari Ronaldo seakan menjadi justifikasi untuk kehebatan Fabio Paim. Namun sayangnya, Fabio Paim tidak memiliki mental seperti Ronaldo.

Pada 2008, Paim bergabung dengan Chelsea sebagai pemain pinjaman. Namun, ia gagal menembus skuat utama, sehingga tidak dipermanenkan oleh The Blues, yang ketika itu ditangani Luiz Felipe Scolari.

Setelah itu, karier Paim terus merosot. Ia berpindah dari satu negara ke negara lainnya hanya untuk melanjutkan karier sebagai pesepak bola.

Paim pun mengakui, uang telah membutakan talentanya. Ia mengatakan tidak siap menerima bayaran yang besar ketika masih berusia muda. Karena itu, mental sangat diperlukan untuk kelangsungan karier seorang pesepak bola.

Cristiano Ronaldo menjadi contoh dari pesepak bola yang memiliki mental baja untuk menepis godaan dari luar lapangan yang bisa memengaruhi kelangsungan kariernya.

 

Kisah Fabio Paim

Fabio Paim
Fabio Paim. (doc. Twitter)

"Kemerosotan karier saya dimulai ketika berusia 16 tahun. Saat itu, saya mendapat bayaran 20.000 euro per bulan dari Sporting. Mereka takut tidak bisa menjual saya dengan harga yang tinggi, sehingga memberikan gaji yang besar," ujar Paim.

"Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) pernah menawari keluarga saya untuk pindah ke Prancis. Hal itu dimaksudkan agar saya membela timnas Prancis pada masa mendatang."

"Saya tidak siap dengan segala materi itu. Pada awalnya, saya menghabiskan uang untuk membeli mobil. Saya punya Ferrari, Lamborghini, Porsche, Maserati, bahkan Punto juga saya beli."

"Kepindahan ke Chelsea tak memperbaiki keadaan. Sejak itu, saya berhenti berlatih dan meningkatkan kemampuan saya. Kehidupan malam di London terasa lebih menarik."

"Ketika Anda memiliki banyak uang, Anda harus memiliki sistem dukungan di sekitar Anda agar tetap berada di jalur yang benar. Saya tidak memiliki hal tersebut, sehingga di sini-lah saya sekarang."

"Saya percaya saya memiliki talenta yang melebihi pemain mana pun, termasuk Ronaldo. Namun, hal itu akan berbeda jika dibandingkan pada masa sekarang. Ia telah berhasil melewati tantangan yang berasal dari luar lapangan, sedangkan saya tidak," ungkap Paim.

Sumber: Planet Football

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya