Menuju Olimpiade 2032, IOC Sarankan Indonesia Rutin Gelar Event

Rutin gelar event adalah salah satu cara menjaga kualitas venue.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 04 Sep 2018, 19:50 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 19:50 WIB
Asian Games 2018, Olimpiade 2032
Pesta kembang api menghiasi Stadion Gelora Bung Karno selama upacara penutupan Asian Games 2018 di Jakarta, Minggu (2/9). Sejumlah artis dalam dan luar negeri meriahkan acara penutupan. (AFP Photo/Bay Ismoyo)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Asian Games 2018, Indonesia kini mengincar kepercayaan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Tentu, ada jalan panjang dan berbagai proses yang harus dilalui Indonesia.

Banyak pihak yang menilai Indonesia telah sukses jadi tuan rumah Asian Games 2018. Di tengah keterbatasan waktu dan pemotongan anggaran, Indonesia mampu membuat hampir semua venue Asian Games 2018 terisi penuh penonton.

Antusiasme masyarakat tersebut dan bisa membuat kejutan yang memukau jadi salah satu alasan mengapa banyak yang mendukung Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Bahkan, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pun ikut memberikan dukungannya.

Meski begitu, ada banyak hal yang harus dilakukan Indonesia sebelum mengikuti proses bidding Olimpiade 2032. Bach pun mencoba untuk memberikan saran agar Indonesia bisa menjaga dan merawat venue-venue yang sudah dipakai untuk Asian Games 2018.

"Indonesia adalah negara yang muda. Saya pikir Indonesia sudah memperlihatkan apa yang harus dilakukan. Hal terpenting adalah menjaga momentum. Ide terbaik adalah tetap aktif menggelar event olahraga dengan memanfaatkan venue yang ada," ujar Bach dalam wawancara terbatas di JCC Senayan, beberapa hari lalu.

 

Jaga Kualitas Venue

Asian Games 2018
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach (Ahmad Fawwaz Usman)

Bach juga menuturkan bahwa Indonesia terbantu dengan peninggalan dari Asian Games 1962. Salah satunya venue peninggalan Asian Games 1962 yang sampai saat ini masih digunakan adalah Komplek Olahraga Gelora Bung Karno (GBK). Itu termasuk stadion utama dan Istora Senayan.

"Keputusan menawarkan diri menggelar Olimpiade 2032 adalah salah satu hal yang bagus. Saya juga menanyakan para relawan mengenai respons mereka untuk jadi tuan rumah Olimpiade 2032, mereka menunjukkan antusiasnya," kata pria asal Jerman itu.

"Kami juga melihat beberapa venue dari berbagai kota yang menggelar Olimpiade. Mereka bisa tetap mempertahankan venue yang ada. Bahkan bisa dipakai untuk event lainnya. Indonesia pun terlihat mendapat banyak manfaat dari venue Asian Games 1962 untuk 2018," Bach menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya