Klopp Paksa Pemain Liverpool Kursus Bahasa Inggris

Jurgen Klopp tidak segan-segan mendepak pemain Liverpool yang dianggap tidak serius mengikuti kursus tersebut.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 07 Sep 2018, 15:15 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 15:15 WIB
Liverpool
Pemain Liverpool rayakan gol Sadio Mane lawan Leicester City (AP Photo/Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta Jurgen Klopp telah memasuki tahun ketiga menjabat sebagai manajer Liverpool. Pria berusia 51 tahun itu didatangkan dari Borussia Dortmund 2015 lalu. Tidak hanya memberikan warna pada strategi The Reds, Klopp juga getol meningkatkan kemampuan bahasa para pemain.

Seperti dilansir The Sun, Klopp selama ini meminta seluruh pemain mengikuti kursus bahasa Inggris. Bahkan, Klopp tidak segan melepas pemain yang tidak serius dengan program itu. 

Itu sebabnya Klopp sangat senang saat mengetahui Alisson Becker yang baru didatangkan dari AS Roma bersedia mengikuti kursus bahasa Inggris. Keinginan ini dianggap sebagai langkah awal Alisson dalam mendapatkan penampilan terbaiknya bersama Liverpool. 

Sebenarnya banyak menganggap langkah Klopp tidak masuk akal. Namun menurut eks guru bahasa Inggris Liverpool, Alan Redmond, langkah tersebut banyak manfaatnya. Bukan hanya menambah kemampuan komunikasi para pemain, tapi berguna juga saat di lapangan. 

Dua pemain baru lainnya, Fabinho dan Naby Keita, sama. Kemampuan bahasa Inggris meraka juga rendah sehingga diminta untuk mengikuti kursus seperti Alisson. 

"Benar-benar sangat berguna," kata Remond kepada ESPN terkait program Klopp. 

"Saya yakin kalau pemain hebat itu biasanya punya keinginan untuk belajar," katanya. 

 

Perintah Dasar

Kepa Arrizabalaga, Kiper Termahal, Chelsea
2. Alisson Becker - Dibeli Liverpool dari AS Roma dengan harga 66,8 juta poundsterling. (AFP/Alberto Pizzoli)

Menurut Remond, tidak mudah mengajar para pemain belajar bahasa Inggris. Padahal, kemampuan ini juga sangat berguna bagi para saat bertanding di lapangan.

Bagi Klopp, pemain-pemain seperti ini tidak akan bertahan lama. 

"Saya tidak akan menyebut nama, tapi saya tahu tujuh atau delapan kesempatan di mana pemain muncul tapi mereka tidak tertarik untuk belajar bahasa," kata Remond menjelaskan.

"Biasanya saat bursa transfer pertama atau kedua, mereka bakal keluar atau dipinjamkan secara permanen," ujar Remond. 

Menu kurusus yang diberikan sebenarnya tidak pelajaran yang rumit. Para pemain akan diajari kalimat perintah sederhana yang akan berguna pada saat di latihan. 

"Para pemain harus mengerti apa yang diucapkan oleh pelatih dan mereka juga harus mengerti hal umum pada kehidupan sehari-hari," kata Remond.

Saksikan juga video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya