Jakarta - Konflik antara Jose Mourinho dengan Paul Pogba mirip-mirip dengan Sir Alex Ferguson dengan Roy Keane. Mungkinkah Pogba ditendang dari klub di tengah musim ini, gara-gara dianggap merusak harmonisasi tim?
Dalam buku otobiografinya, Sir Alex Ferguson mengungkapkan hubungannya yang memanas dengan, Roy Keane, yang berstatus sebagai kapten United.
Baca Juga
Ketegangan mulai mencuat saat sesi latihan pramusim 2005-2006 di Portugal. Fergie makin kesal dengan gelandang asal Irlandia tersebut karena kerap mengkritik rekan setimnya dalam wawancara MUTV akhir Oktober.
Advertisement
Sesi wawancara tersebut tak ditayangkan ke publik karena dianggap bisa mengganggu harmonisasi tim, terutama ke para pemain muda yang jadi korban kritikan.Â
Dalam sesi wawancara Keane blak-blakan menyebut Kieran Richardson sebagai bek pemalas. Ia kemudian bertanya-tanya mengapa orang Skotlandia memuji Darren Fletcher. Ia juga meremehkan Rio Ferdinand dengan berujar: "Anda dibayar 120 ribu poundsterling sepekan dan bermain bagus hanya selama 20 menit melawan Tottenham, Anda pikir Anda seorang superstar."
“Roy mencibir banyak pemain,’’ kata Fergie.
Sir Alex memutar video wawancara di hadapan semua pemain. Edwin van der Saar, secara terbuka menyatakan tindakan Roy melanggar budaya klub, yang mengedepankan kebersamaan. Kompatriotnya Ruud van Nistelrooy juga mengikuti jejaknya.
Fergie menyebut Roy mengkritik Edwin van der Saar dan Ruud van Nistelrooy. Sebelumnya, Roy juga melontarkan komentar kontroversial, menuntut rekan-rekannya bermain sesuai ekspekstasinya yang sempat ditayangkan di MUTV.
Ferguson tanpa ampun menjatuhkan vonis mendepak Roy Keane pada jendela transfer tengah musim. Kepada stafnya sang arsitek berujar secara tegas: "Keane harus pergi," seperti yang beritakan The Telegraph.
Selama 22 tahun berkuasa di Manchester United, Sir Alex Ferguson dikenal sebagai manajer tangan besi. Ia mengendalikan ruang ganti. Tidak ada pemain yang tak tersentuh. Jika dianggap keluar dari garis komando, nakhoda asal Skotlandia tersebut tak segan-segan menyingkirkannya.
Selain Roy Keane, deretan pemain macam David Beckham, Paul Ince, Jaap Stam, serta Ruud van Nistelrooy jadi korban Fergie. Khusus Beckham sempat mencuat insiden tendangan sepatu di ruang ganti yang membuat pelipis sang pemain luka.
Menyangkut konflik Paul Poga dengan Jose Mourinho, Sir Alex mengungkapkan kegelisahannya terhadap pemberitaan negatif yang berkembang di media. Seperti diberitakan The Daily Mirror, Ferguson menyebut pembelian kembali Paul Pogba dari Juventus pasa musim panas 2016 adalah sebuah kesalahan besar.
Sir Alex Ferguson sosok yang melepas Paul Pogba ke Juventus, sekalipun pemain tersebut masuk kategori wonderkid. Ia melihat sang pemain punya masalah dalam urusan disiplin.
Posisi Tawar Mourinho Lebih Lemah
Namun, berbeda dengan Ferguson, posisi tawar Jose Mourinho dengan pihak klub tak bagus. Sir Alex Ferguson bisa demikian dominan karena memberikan seabrek gelar buat Setan Merah. Beda dengan Mourinho, di musim ketiganya bersama United ia belum juga mempersembahkan gelar prestisius, Liga Inggris.
Fan Manchester United juga tak suka dengan style bermain bertahan ala Manchester United. Apalagi konflik dengan Paul Pogba kini telah melebar ke mana-mana. Sejumlah pemain kini berkubu, membela rekannya.
Mantan pemain Manchester United, Paul Ince, melihat gejala sejumlah pilar The Red Devils tampil di lapangan setengah hati. Ada penggembosan terselubung, mereka ingin petinggi klub segera memecat Jose Mourinho.
Paul Ince menyayangkan tindakan tersebut. Menurutnya, sebagai pesepak bola mereka tetap harus profesional memberikan yang terbaik buat Manchester United.
“Tidak ada alasan untuk tidak berusaha. Ini adalah pemain sepak bola profesional, dengan gaji setinggi lain. Mereka bermain untuk salah satu klub terbesar yang pernah ada. Hal ini menyedihkan,"seperti yang dikutip dari The Express.Â
Sumber: The Express, The Guardian, The Daily Mirror
Advertisement